search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Terapkan Teba Modern, Banjar Sima Siladan Bangli Tekan Sampah Hingga 90 Persen
Sabtu, 26 April 2025, 10:10 WITA Follow
image

beritabali/ist/Terapkan Teba Modern, Banjar Sima Siladan Bangli Tekan Sampah Hingga 90 Persen.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BANGLI.

Permasalahan sampah yang semakin kompleks membutuhkan solusi nyata dan komitmen bersama. Jika tidak segera ditangani, permasalahan ini hanya akan membuang waktu, tenaga, hingga biaya yang terus menumpuk.

Upaya konkret dalam pengelolaan sampah berbasis sumber telah diterapkan oleh Banjar Adat Sima Siladan, Desa Adat Taman Bali, Bangli. Sejak tahun 2019, banjar ini sudah menerapkan pararem terkait pengelolaan sampah berbasis sumber, termasuk melakukan penyebaran stiker kewajiban pemilahan sampah rumah tangga menjadi tiga kategori: organik, anorganik, dan residu.

Kelian Banjar Adat Sima Siladan, I Wayan Sutirka, saat dikonfirmasi pada Jumat (25/4/2025) menjelaskan, selain pengolahan melalui TPS3R, masyarakat di wilayahnya wajib mengelola sampah dari rumah tangga masing-masing. Salah satu caranya dengan membuat Teba Modern, yang terbukti efektif menekan volume sampah rumah tangga.

"Proses pembuatan Teba Modern sangat sederhana, hanya membuat lubang di area rumah untuk menampung sampah organik yang dihasilkan sehari-hari. Bahkan bisa ditata sedemikian rupa sehingga selain untuk menampung sampah, juga bisa digunakan sebagai tempat untuk bersantai,” jelasnya.

Setelah sampah organik tersebut menjadi kompos, hasilnya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk berbagai jenis tanaman. Sementara itu, untuk sampah anorganik, seluruh warga telah bekerja sama dengan bank sampah, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat.

I Wayan Sutirka menambahkan, hingga saat ini pengelolaan sampah di wilayahnya telah berhasil mencapai lebih dari 90 persen.

"Kedepan, kami berharap keberhasilan ini bisa diteruskan ke banjar dan desa lain, sehingga sampah tidak lagi menjadi permasalahan. Karena pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan sebuah tanggung jawab bersama,” tegasnya.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami