search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
3 Skenario China Invasi dan Caplok Taiwan
Kamis, 11 Januari 2024, 07:58 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/3 Skenario China Invasi dan Caplok Taiwan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pemilihan umum (pemilu) Taiwan akan digelar pada Sabtu (13/1), untuk memilih presiden baru di tengah bayang-bayang pengawasan ketat China.

Salah satu kandidat presiden Taiwan Lai Ching-te bikin China meradang. Beijing menyebutnya sebagai "pekerja keras kepala untuk kemerdekaan Taiwan" dan "penyabotase perdamaian".

China terus memperkukuh klaim kepemilikannya atas Taiwan, dan menegaskan akan merebut pulau itu suatu hari nanti untuk "penyatuan".

Para ahli menganggap invasi China atas Taiwan tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Namun berbagai diskusi di kalangan pakar keamanan masih terus bergulir.

Dilansir dari AFP, berikut ini tiga skenario yang kemungkinan bisa dilakukan Beijing untuk menginvasi Taiwan.

1. 'Pemenggalan kepala'

Pemerintah China terus mengerahkan kekuatan militer, dengan mengirimkan jet tempur dan kapal angkatan laut nyaris setiap hari ke dekat perbatasan Taiwan.

Sementara Taiwan juga telah melakukan setidaknya dua latihan perang besar-besaran dalam 1.5 tahun terakhir.

Pengamat di Institut Penelitian Pertahanan dan Keamanan Nasional Taiwan Ou Si Fu, mengatakan berdasarkan latihan sebelumnya "kemungkinan besar" China akan menggunakan serangan udara dan rudal untuk menargetkan infrastruktur militer Taiwan.

Dia menyebutnya sebagai skenario "pemenggalan kepala", karena pengeboman dengan rudal akan menghantam pusat komando, angkatan udara, pangkalan angkatan laut, serta gudang amunisi Taiwan.

2. Blokade

China bisa memilih untuk merebut pulau-pulau terpencil di Taiwan seperti Kinmen dan Matsu, yang keduanya terletak sekitar 10 kilometer dari lepas pantai China.

Beijing juga bisa melakukan blokade penuh terhadap seluruh pulau di Taiwan, mencegah siapa pun maupun kiriman apa pun masuk dan keluar.

April lalu, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) melakukan latihan selama tiga hari tentang simulasi blokade Taiwan, sebagai tanggapan atas pertemuan Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy dengan Presiden Taiwan Tsai Ing Wen di California.

"PLA dapat melakukan blokade di pelabuhan, bandara, fasilitas militer, serta jalur komunikasi udara dan laut kami, untuk mencapai tujuannya yaitu menghentikan semua pesawat dan kapal," demikian laporan Kementerian Pertahanan Taiwan 2023.

3. Pendaratan amfibi

Pengamat menyebut jika Presiden China Xi Jinping menepati janjinya untuk menyatukan Taiwan dengan China, maka pasukan China akan menginvasi Taiwan.

"Dan untuk menduduki Taiwan, mereka mungkin akan melakukan serangan amfibi," kata Ou Si Fu.

Salah satu pantai terbesar ke ibu kota Taipei berada di kota Taoyuan utara, yang merupakan lokasi bandara internasional di Taiwan.

"Jika (PLA) menduduki bandara, mereka dapat menggunakannya untuk mengangkut pasukan, amunisi, dan makanan mereka," ungkap Ou.

Pengamat China di International Crisis Group (ICG) Amanda Hsiao mengatakan kemungkinan serangan amfibi China secara penuh terhadap Taiwan cukup rendah, karena kemungkinan kegagalan akan cukup besar.

Sebaliknya, muncul kekhawatiran bahwa tekanan Beijing akan semakin ketat terhadap Taiwan.

Para pejabat di Taiwan juga khawatir China akan melancarkan serangan siber besar-besaran yang bertujuan menghancurkan infrastruktur utama di pulau itu seperti komunikasi, listrik, dan perbankan.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami