search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
30 Hari Tidak Turun Hujan, Masyarakat Buleleng Diminta Waspadai Potensi Kekeringan
Kamis, 22 Juni 2023, 12:03 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/30 Hari Tidak Turun Hujan, Masyarakat Buleleng Diminta Waspadai Potensi Kekeringan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Masyarakat Buleleng diminta mewaspadai potensi kekeringan di wilayah Bali bagian utara.

“Waspadai potensi kekeringan karena sudah tidak turun hujan lebih dari 30 hari,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III, I Nyoman Gede Wiryajaya di Denpasar, Rabu, 21 Juni 2023.

Berdasarkan pengamatan terakhir yang diperbarui pada Selasa, 20 Juni 2023, wilayah di Bali bagian utara yang diperkirakan kekeringan, yakni di Kecamatan Buleleng, Kubutambahan, dan Tejakula di Kabupaten Buleleng, serta sebagian wilayah di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.

Sedangkan wilayah lain di Bali, sudah tidak turun hujan dalam kurun waktu tujuh hingga 30 hari. Meski begitu, beberapa wilayah di Bali diperkirakan masih berpeluang terjadi hujan pada 21-30 Juni 2023, yakni di Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar.

Kemudian di Kabupaten Tabanan tersebar di Kecamatan Selemadeg, Selemadeg Timur, Penebel, Marga, Kerambitan, Tabanan, Baturiti. Selain itu, di Kabupaten Klungkung di Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, dan Dawan. Kemudian di Kabupaten Karangasem di Kecamatan Rendang, Sidemen, Manggis, dan Bebandem.

Adapun perkiraan suhu maksimal rata-rata diperkirakan 32 derajat Celsius dan rata-rata suhu minimal mencapai hingga 22 derajat Celsius. Sedangkan kecepatan angin diperkirakan hingga 40 kilometer per jam yang bergerak dari timur-selatan.

BMKG mengelompokkan wilayah di Bali ke dalam 20 zona musim (zom). Dari jumlah itu, 19 zom sudah memasuki kemarau dan satu zom baru terindikasi memasuki musim kemarau. Satu zom itu, yakni wilayah Buleleng bagian tengah dan selatan, Tabanan bagian utara, dan Badung bagian utara.

BMKG memperkirakan puncak musim kemarau di Bali terjadi pada Juli hingga Agustus 2023. BMKG Wilayah III Denpasar telah menyosialisasikan potensi curah hujan rendah dari dari 50 milmeter per dasarian (10 hari) kepada delapan provinsi di bawah pengamatan termasuk Bali.

"Kami setiap tahun selalu memberikan prakiraan awal musim hujan dan musim kemarau dan imbauan kepada gubernur terkait peringatan dini waspada kebakaran hutan dan curah hujan tinggi," ucap dia. (sumber: medcom.id)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami