search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
5 Fakta Menarik Pemakaman Ratu Elizabeth II
Senin, 19 September 2022, 15:10 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/5 Fakta Menarik Pemakaman Ratu Elizabeth II

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Kerajaan Inggris menggelar pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II pada hari ini, Senin (19/9) siang waktu setempat. Proses upacara membawa peti mati ratu dari Westminster Abbey ke tempat pemakaman di Windsor mencerminkan tradisi kuno monarki Inggris.

1. Peti Diangkut AL Inggris

Pasukan Angkatan Laut Inggris akan membawa peti mati Ratu Elizabeth II dari Westminster Hall ke Westminster Abbey. Peti mati ratu dibawa menggunakan kereta meriam dan dikawal para pasukan itu.

Pengiring peti mati berjumlah 142 personel. Mereka akan berjalan bersama dan beberapa bertindak sebagai rem jika perlu. Tradisi tersebut bermula dari pemakaman Ratu Victoria pada Februari 1901.

Ketika itu, kuda yang disiapkan untuk menarik kereta panik dan mulai menendang-nendang. Hewan ini bertindak seolah akan menjatuhkan peti mati.

Salah satu kerabat Ratu Victoria, Pangeran Louis dati Battenberg, kemudian menyarankan kepada raja baru Inggris, Edward VII, untuk mengganti kuda dengan pasukan AL agar kejadian itu bisa dihindari.

Sembilan tahun kemudian saat Edward VII meninggal, gagasan tersebut diterapkan. Sejak saat itu, prosesi ini menjadi tradisi yang tak berubah di setiap pemakaman kenegaraan.

2. Pasukan Pembawa Peti Bertopi dari Kulit Beruang

Delapan personel Pengawal Grenadier Batalyon 1 akan bertugas membawa peti ratu dari Westminster Hall ke gerbong senjata, dan kemudian ke Westminster Abbey.

Resimen ini merupakan salah satu infanteri yang menjaga kediaman resmi kerajaan atau disebut Queen's Guard.

Para prajurit ini biasanya mengenakan topi kulit beruang, dan memakai seragam Pengawal Kekaisaran Napoleon. Para prajurit itu akan didampingi Service Equirres.

3. Penghormatan Militer

Tiga resimen akan memainkan peran yang sangat penting dalam prosesi pemakaman ratu. Mereka berbaris sangat dekat dengan peti mati.

Tiga resimen itu yakni unit militer tertua di Angkatan Darat Inggris, Yeomen of the Guard, Honorable Corps of Gentlemen at Arms, dan Royal Company of Archers.

Penjaga Yeomen selalu mengenakan seragam merah dan emas yang berasal dari era Tudor pada abad ke-16. Salah satu kegiatan mereka yang paling terkenal adalah mencari mesiu di Istana Westminster sebelum Pembukaan Parlemen Negara.

Ritual tahunan ini memperingati Plot Bubuk Mesiu. Upaya ini dipimpin Guy Fawkes yang ingin menyerang Raja James I dan menghancurkan gedung parlemen pada 1605.

Sementara itu, Royal Company of Archers, bertindak sebagai pengawal Elizabeth II setiap kali dia berada di Skotlandia. Selain itu, ada pula sejumlah datasemen dari resimen lain di Inggris dan dari angkatan bersenjata Persemakmuran.

Mereka akan bergabung kembali ke dalam prosesi pemakaman dari Westminster Abbey ke Wellington Arch di Hyde Park Corner dekat Istana Buckingham.

4. Penjaga Rumah Elizabeth II

Pelayan di rumah Elizabath II juga akan mengikuti prosesi pemakaman. Mereka di antaranya anggota rumah tangga kerajaan ratu, perwira paling senior di rumah tangga kerajaan, dan bendahara kerajaan.

Para penjaga kerajaan akan berjalan di belakang King Charles dan anggota keluarga yang lain. Di depan mereka akan muncul peniup dan penabuh drum dari resimen Skotlandia-Irlandia, dan Brigade Gurkha serta 200 musisi Royal Air Force.

5. Prosesi Pemakaman Kerahkan 6.000 Tentara

Kepala Staf Pertahanan Inggris, Laksamana Tony Radakin mengatakan sekitar 6.000 tentara, personel AL dan Angkatan Udara Pasukan bersenjata Inggris akan berperan dalam prosesi tersebut.

Di beberapa titik mereka akan melakukan royal salute atau tembakan penghormatan. Misalnya, saat mereka melewati Victoria Memorial untuk memperingati sang ratu.

"Bagi kita semua, ini adalah tugas terakhir kami untuk Yang Mulia Ratu dan ini adalah tugas utama pertama kami untuk Yang Mulia Raja Charles," kata Radakin.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami