80 Persen Sampah Laut di Bali Bersumber dari Aliran Sungai
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Sebanyak 80 persen sampah di laut disebut bersumber dari beberapa aliran sungai di beberapa daerah di Bali. Maka dari itu, sangat penting segera mungkin dapat diatasi dengan cepat serta lebih serius lagi sebelum sampah-sampah plastik memasuki air laut.
Apalagi saat musim penghujan.Yang dapat dikatakan musim panennya sampah-sampah. Hal tersebut disampaikan, Co Founder Sungai Watch, Gary Bencheghib di Kerobokan, Badung.
"Berarti kita harus menjaga dari hulu salah satunya di sungai. Hari ini kita pasang satu jaring untuk menjaga sungai di hulunya," ujarnya, Rabu (16/11).
Dari pengalaman di lapangan, selama ini total sampah-sampah telah mampu dikumpulkan dari jaring-jaring tersebut sebanyak 3 ton per hari. Dari 180 jaring yang terpasang di masing-masing aliran sungai di beberapa daerah di Bali.
"Mulai dari di wilayah Denpasar, Gianyar, Badung hingga daerah Tabanan. Satu aliran sungai kita bisa mempunyai kurang lebih sepuluh jaring. Sampah plastik ini kita kumpulkan selanjutnya kita bawa ke fasilitas yang telah kami miliki di Bali", terangnya.
Selanjutnya, sampah-sampah plastik yang setelah terkumpul selanjutnya dilakukan penyortiran. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui merek dari produk-produk apa saja hanyut terbawa arus aliran sungai. Sangat penting hal tersebut dilakukan agar nantinya dapat di laporkan ke Pemerintah selanjutnya dapat diskusikan. Selain itu, sampah telah disortir beberapa ada di daur ulang juga.
"Semua sampah plastik nantinya dapat dijadikan beberapa jenis produk. Mulai dari berbentuk kursi plastik, meja dan segala macam produk berbahan plastik lainya," katanya.
Menurutnya sampah plastik bukan hanya ada di Bali saja namun hampir di seluruh dunia. Bisa saja sampah plastik lolos di Bali bisa sampai ke luar negeri.
"Maka, kita harus dorong lebih berat dan kita jaga dari hulu agar sampah tidak lagi lolos," pungkas Bencheghib.
Selanjutnya salah satu pelaku usaha di industri pariwisata di Bali, CEO Ovolo Hotels, Dave Baswal menyampaikan, laut memainkan peran luar biasa dalam hidup manusia dan keanekaragaman hayati di sana sangat penting.
Sementara di Ovolo Hotels juga bekerja guna mengurangi limbah di properti hotel. Maka, by Ovolo, penting mencoba dan mengurangi dampaknya pada saat yang sama. Karena semuanya membutuhkan waktu, dengan perubahan yang dicoba dibawa.
"Kami akan fokus terutama untuk mengurangi limbah dari hotel, kami sudah melakukannya 3 hingga 4 tahun lalu terhadap limbah," katanya.
Menurutnya hotel memproduksi limbah yang sangat besar. Maka, di Ovolo Hotels telah diputuskan untuk tidak menggunakan produk bahan plastik lagi.
"Kami hanya menggunakan bahan daur ulang kertas, kami juga sudah mulai menggunakan digital untuk kebutuhan komsumsi kami. Selanjutnya juga kami telah mengurangi penggunaan kimia untuk linen dan bahan pembersihan kami. Selanjutnya, kami juga memiliki program mendaur ulang apa yang dapat kami gunakan kembali, dan juga memisahkan sampah-sampah dan mengirimnya ke tempat yang tepat untuk dipilah," paparnya.
Dirinya menambahkan, Ovolo Hotels sangat fokus untuk mengurangi dampak limbah. Selanjutnya aksi pelestarian juga sangat berarti sekali bagi Ovolo Hotels karena tidak bisa hanya mendirikan hotel saja akan tetapi harus dapat juga memberikan manfaat terbaik bagi omunitas dimana Ovolo Hotels berdiri.
"Kami akan senang melakukannya untuk tetap bermitra dan mendorong tim untuk tetap melakukan aksi kepedulian dengan baik," tutupnya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/aga