APJII Bali: Kalau Kita Bekerja Sama dengan Pemda, Tidak Ada Istilah "Blank Spot"
beritabali.com/ist
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mendorong kolaborasi dengan perusahaan penyedia jasa internet besar yang tergolong BUMN untuk mengatasi area yang tidak tersentuh sinyal (blank spot) internet di wilayah pelosok pedesaan.
Ketua APJII Bali, Andi Sabli Tagijara mengatakan selama ini kelemahan perusahaan besar penyedia internet tidak mampu menjangkau wilayah pelosok pedesaan dengan jaringan fiber optik. Untuk itu, hal ini bisa disiasati dengan berkolaborasi dengan anggota APJII yang menggunakan Internet Service Provider (ISP) tanpa kabel (wireless) untuk menjangkau jaringan yang tidak terjangkau (blank spot).
"Sebenarnya kalau kita mau bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui Kominfo daerah itu tidak ada istilah Blank Spot," katanya usai jumpa pers Miss Internet Bali, Ni Luh Putu Diah Desvi Arina yang terpilih menjadi Miss Internet Indonesia 2019 pada kompetisi di Jakarta pada 28 September 2019 lalu yang dirangkaikan dengan Rakerwil APJII Bali, Rabu (30/10/2019).
Kendati demikian, persoalannya kemudian adalah kesepakatan antara pihak pemerintah daerah hanya memprioritaskan perusahaan besar untuk melakukan proyek penyedia internet.
"Bukannya sulit mendapat akses kadang deal (kesepakatan) dengan perusahaan penyedia internet besar membuat kami tersisih dalam pengadaan proyek, padahal kami juga mampu jika terkait kemampuan penyedia internet," tandasnya.
Maka dari itu, ia menyambut adanya satelit Palapa yang baru yang semakin membuka akses untuk kolaborasi dengan perusahaan besar sebagai solusi konektivitas daerah terpelosok. Ini, menurutnya dinilai sebagai strategi untuk tidak memonopoli pasar.
Reporter: bbn/rob
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
