search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
AS Bentuk Koalisi 10 Negara, Perangi Milisi Houthi di Laut Merah
Selasa, 19 Desember 2023, 13:29 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/AS Bentuk Koalisi 10 Negara, Perangi Milisi Houthi di Laut Merah

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Amerika Serikat membentuk koalisi 10 negara, demi menghadapi serangan rudal dan drone milisi Houthi Yaman di Laut Merah.

Koalisi 10 negara yang tergabung dalam "Inisiatif Keamanan Multinasional" ini mencakup AS, Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol.

"Negara-negara yang berupaya menjunjung prinsip dasar kebebasan navigasi harus bersatu, untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh aktor non-negara ini," kata Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, dikutip AFP.

Koalisi ini dibentuk usai milisi Houthi yang didukung Iran, meningkatkan serangan terhadap kapal tanker, kapal kargo, dan kapal lainnya di Laut Merah.

Austin menyebut koalisi keamanan ini dibentuk dengan tujuan memastikan kebebasan navigasi bagi semua negara, dan memperkuat keamanan dan kemakmuran di kawasan.

Milisi houthi sebelumnya telah menyerang dua kapal yang diklaim "terkait dengan Israel" di Laut Merah, sebagai bentuk solidaritas terhadap situasi di Gaza.

Awal pekan ini, kapal Swan Atlantic milik Norwegia dan kapal lain yang diidentifikasi oleh Houthi sebagai MSC Clara, jadi sasaran insiden maritim di perairan Laut Merah.

Dalam sebuah pernyataan, Houthi mengaku melakukan "operasi militer terhadap dua kapal yang terkait dengan entitias Zionis", dengan menggunakan drone angkatan laut.

Selain itu, Houthi juga bersumpah untuk mencegah semua kapal menuju pelabuhan Israel, berlayar di Laut Arab dan Laut Merah, sampai ada lebih banyak makanan dan obat-obatan diizinkan masuk ke Gaza.

Namun pemilik Swan Atlantic, Inventor Chemical Tankers dari Norwegia membantah punya hubungan dengan Israel. Mereka mengatakan kapal itu membawa bahan baku biofuel dari Prancis ke Pulau Reunion.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami