AS 'Tempeleng' China Gegara Tembak Rudal ke Taiwan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Amerika Serikat menyatakan bahwa tindakan China menembakkan rudal ke arah Taiwan harus dilawan. Menurut mereka, China merupakan tukang bikin onar di kawasan.
"Sangat penting untuk melawan hal-hal semacam ini. Saya tahu si tukang bikin onar itu menembakkan rudal ke arah Taiwan," ujar Komandan Armada Ketujuh AS, Karl Thomas, seperti dilansir AFP, Selasa (16/8).
"Jika kita membiarkan itu terjadi, kita tak melawannya, itu akan menjadi kenormalan baru. Sangat tak bertanggung jawab menembakkan rudal ke arah Taiwan yang jatuh di perairan internasional, di mana banyak kapal beroperasi."
Thomas mewanti-wanti dunia setelah China dilaporkan menembakkan sejumlah rudal balistik ke Selat Taiwan selama latihan pada pekan lalu. China memang menggelar latihan besar-besaran sebagai tanda protes atas kunjungan Ketua Dewan Perwakilan AS, Nancy Pelosi, ke Taiwan pada awal Agustus lalu.
Armada Ketujuh AS sebenarnya bermarkas di Jepang yang tak berurusan dengan Taiwan. Namun, Thomas menganggap publik seharusnya dapat belajar dari yang terjadi di Laut China Selatan.
Selama bertahun-tahun, China dibiarkan membangun pangkalan dan fasilitas militer di daerah-daerah sengketa di LCS.
"Jika kalian tidak melawan itu, tiba-tiba bisa ada kepulauan seperti di Laut China Selatan yang kini sudah menjadi tempat militer," ucap Thomas.
Ia kemudian menegaskan, "Mereka sekarang benar-benar mengoperasikan pangkalan militer yang punya rudal, landasan pacu besar, hanggar, radar, dan pos-pos pemantau."
Untuk melawan keagresifan China ini, AS berulang kali mengirimkan kapal perangnya ke LCS atas nama kebebasan berlayar di perairan internasional. Belakangan, AS juga mengerahkan kapal ke perairan di sekitar Selat Taiwan. Namun, China tetap masih leluasa.
Beberapa waktu lalu, sejumlah rekaman yang disiarkan di beberapa media menunjukkan sejumlah jet China terbang sangat dekat dengan Kepulauan Penghu.
Kepulauan itu terletak di antara China daratan dan Taiwan. Di sana, berdiri pangkalan udara besar Taiwan yang disebut-sebut sebagai garda terdepan jika China sewaktu-waktu menyerang.
Taiwan pun langsung membantah laporan yang disiarkan di media-media tersebut. Menurut mereka, rekaman itu merupakan akal-akalan China untuk menunjukkan kekuatan.
"China menggunakan perang akal sehat dan trik lainnya untuk menunjukkan seolah jet mereka mendekati Penghu. Itu tidak benar," kata seorang pejabat senior angkatan udara Taiwan, Tung Pei-lun.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net