Bali Spirit Festival Kembali Digelar, Dampak Ekonominya Diprediksi Rp45 Miliar
bbn/bali spirit festival/Bali Spirit Festival Kembali Digelar, Dampak Ekonominya Diprediksi Rp45 Miliar.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Setelah mengalami penundaan selama 2 tahun karena pandemi, Bali Spirit Festival akan kembali hadir di tahun 2023 untuk yang ke-14 kalinya.
Festival yang mengusung tiga core yakni yoga, musik, dan tari ini, memiliki tema yang berbeda tiap tahunnya.
"Tahun kemarin kita temanya healing, new beginning dari pandemi. Sekarang gratitude, bersyukur dan berterima kasih," ujar I Made Gunarta, Co-founder Bali Spirit Festival dalam The Weekly Brief with Sandi Uno Kemenparekraf, Senin, 10 April 2023.
Baca juga:
Wagub Cok Ace Buka Bali Spirit Festival 2022
Tahun ini, Bali Spirit Festival akan digelar selama empat hari, 4-7 Mei 2023 di The Yoga Barn, Padangtegal, Ubud yang berkapasitas 600 orang.
Bali Spirit Festival merupakan showcase holistic tourism, di mana semua kegiatan yang ada tidak hanya berkaitan dengan kegiatan spiritual seperti yoga, tetapi juga terkait dengan makanan sehat dan lingkungan yang bersih.
"Di sana nggak boleh pake MSG pak. Jadi di sana organically grown," tambah I Made Gunarta.
Selain itu, festival ini juga memiliki program untuk menyelamatkan lingkungan, seperti pemilahan sampah dan penanaman bambu. Gunarta menyambung,"Tagline kita zero waste festival. Setiap tahun dipilah organik nonorganik. Kita juga nanam bambu pak. Sudah 22.000an lebih."
Tak hanya berfokus pada kegiatan festival itu sendiri, Bali Spirit Festival 2023 juga mengutamakan pemanfaatan tenaga lokal. Penataan dan dekorasi di lokasi festival kebanyakan akan menggunakan bahan organik seperti bambu yang dibuat oleh tenaga lokal.
Dimaz Yogi Fawzi, Media and Partnership Manager Bali Spirit Festival mengatakan bahwa akan ada bazaar yang dinamakan Dharma Fair yang menawarkan makanan sehat dan produk-produk yang mendukung kesehatan holistik. Ia mengatakan, "Meliputi dari makanan sehat, ada juga retails, ada joga yoga props, juga ada aromaterapi, herbal."
Seperti tahun sebelumnya, tahun ini akan kembali diadakan Healing Center yang akan memberikan akses kepada peserta festival untuk menemukan solusi dalam mengatasi masalah kesehatan dengan mendatangkan praktisi pengobatan yang menawarkan jasanya.
"Salah satunya tahun lalu kami datangkan ada dari Jawa Tengah, dia menawarkan pengobatan pakai meditasi Jawa. Itu yang populer kemarin karena kan di Bali juga masih sangat baru," paparnya.
Ketika disebutkan hal tersebut, Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mempertanyakan apakah Ida Dayak akan didatangkan dalam Bali Spirit Festival tahun ini. Lalu Dimaz menjawab, "Kalau bapak bisa memperkenalkannya ke kami, kami siap berkolaborasi Pak."
Sandi menyambung, "Just in case. Ida Dayak ini kan lagi hits dan fenomenal. Ini bagian dari holistic healing ya. Kita gak pernah tahu. We never know. Wallahualam bisa jawab."
Tahun lalu, Bali Spirit Festival diikuti oleh 1.400 peserta, di mana 70 persen dari peserta berasal dari luar negeri. Namun, tahun ini Bali Spirit Festival menargetkan 2.000 peserta.
"Kami memang masih menargetkan wisatawan asing, karena memang untuk yoga sendiri masih lebih familiar dengan orang asing," kata Dimaz.
Namun pihaknya berharap dengan sekarang di kementerian pariwisata mulai mencanangkan wellness tourism. "Sehingga kami berharap ke depannya temen-temen dari Indonesia mulai rajin-rajin melakukan yoga, pergi ke Ubud untuk healing," tambahnya.
Meskipun acara ini tidak memasukkan pasar domestik, sebelum pandemi, rata-rata terdapat sekitar 3000 orang yang hadir sebelum pandemi melanda. Acara ini memberikan dampak ekonomi yang luar biasa untuk masyarakat Bali, khususnya sektor penginapan dan transportasi.
“Peserta average stay 2-3 minggu. Mereka tinggal di kita cuma selama festival. 70 persen extend di luar festival, dan biasanya keluar Bali,” ujar I Made Gunarta.
Dampak ekonomi dari Bali Spirit Festival diperkirakan mencapai lebih dari 1,5 juta USD per hari. "Diliat aja dari 1.500 yang hadir, kira-kira average spending per arrivalnya 1,5 juta dolar lebih. Itu udah lebih dari 20 M, tambah 5 M UMKM per hari. Bisa jadi 45 miliar dampak ekonomi,” ujar Sandiaga Uno mengkalkulasi.
Festival ini menyediakan sekitar 50-60 workshop terkait kesehatan mental dan jiwa, dari kelas untuk pemula hingga yang sudah mahir. Tiket festival juga terdiri dari berbagai pilihan, seperti tiket satu hari seharga USD 50, tiket malam saja, tiket akhir pekan, hingga tiket selama 4 hari dan 4 malam seharga USD 190.
Baca juga:
Ahli Meditasi Internasional Kumpul di Ubud
Sementara itu, ada tiket 4 day Full Festival Pass seharga USD 500 yang memungkinkan untuk datang ke pembukaan, kebanyakan workshop dan seminar, hingga main stage concerts. Festival ini juga mendapat dukungan dari Dessy Ruhati selaku Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenpareraf.
"Ini merupakan bagian dari program Wellness Tourism dan Indonesia Spice Up The World. Dan juga salah satu rangkaian Road to ASEAN Summit," ujarnya. Kemenparekraf membantu terutama dalam fasilitasi perizinan dan prasarana.
Sementara itu, Sandiaga Uno berharap festival ini berdampak pada desa wisata di Bali. "Mudah-mudahan lebih banyak menarik wisatawan dan membangkitkan desa-desa wisata yang sedang kita kembangkan. Karena kalo ubud sendiri kan sudah worldwide known, tapi di sekitarnya kan banyak desa-desa wisata yang bisa dibangkitkan untuk menopang perekonomian masyarakat bali khususnya," tutupnya. (sumber: liputan6.com)
Editor: Robby
Reporter: bbn/net