search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Desa Pengambengan Terbanyak Keluarga Berisiko Stunting di Negara
Rabu, 9 November 2022, 11:26 WITA Follow
image

beritabali/ist/Desa Pengambengan Terbanyak Keluarga Berisiko Stunting di Jembrana.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Tim Percepatan Penurunan Stunting Pemkab Jembrana melaporkan hasil audit kasus stunting di semester II.

Kabid Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPA-PPKB) Kabupaten Jembrana, I Putu Suarnita mengatakan pelaporan itu melalui hasil audit masyarakat yang berisiko stunting yang berlokasi di Desa Pengambengan. Proses audit juga melibatkan tim BKKBN Provinsi Bali.

"Kami dari dinas (PPPA-PPKB) sudah melakukan audit stunting semester II yang berlokasi di Desa Pengambengan, jadi kami menyasar sasaran yang paling beresiko/urgen yang bisa kita intervensi ditiga bulan kedepan," paparnya usai memberi laporan kepada Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Jembrana yang juga Wakil Bupati I Gede Ngurah  Patriana Krisna, di Jembrana, Selasa (8/11/2022).

Lanjut, I Putu Suarnita mengatakan terdapat beberapa temuan masyarakat yang beresiko stunting dari kreteria audit Calon Pengantin (catin) , Ibu Hamil (bumil), Ibu Menyusui, Baduta (bayi di bawah dua tahun) dan Balita yang sudah didata. 

Kemudian dari data itu akan dikordinasikan dengan stakeholder terkait dengan harapan kasus stunting dapat ditekan. Lokasi audit di pengambengan Karena dari data yang ada Desa Pengambengan yang paling banyak terdapat keluarga berisiko di kecamatan Negara.

"Dari audit stunting itu kita tahu faktor faktor penyebab terjadi. Selanjutnya akan dikordinasikan dengan pihak pihak yang terkait untuk bisa menyelesaikan ataupun memberikan pendampingan," ucapnya.

Hasil audit di Desa Pengambengan terdapat 46 warga yang berisiko. Rinciannya, Catin 1 orang, Bumil 35, ibu menyusui 4 orang, baduta 4 orang, serta Balita 2 orang.

Selain itu, Suarnita menambahkan tidak lanjut audit warga beresiko stunting tersebut akan dilaporkan ke Provinsi dan tim pakar untuk dianalisa.

"Tim pakar nanti akan menganalisis kasus yang kita laporkan/ajukan dan tentu nanti setelah di analisis akan ada  rekomendasi dari tim pakar, lalu setelah rekomendasi nanti kita akan desiminasi di kabupaten," ujar Putu Suarnita.

Di lain sisi Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna akan melakukan upaya upaya tindak lanjut atau pencegahan kasus stunting di Wilayah Kabupaten Jembrana.

"Akan ada (FGD) Focus Group Discussion dari pihak provinsi bersama pakar dan diseminasi hasil audit kasus untuk upaya pencegahan kejadian stunting pada kelompok berisiko, baik pada kelompok calon pengantin, calon pasangan usia subur (PUS), kelompok ibu hamil, ibu menyusui, kelompok baduta dan balita," pungkasnya.

Editor: Robby

Reporter: Humas Jembrana



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami