search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Desa Petak Kaja Gianyar Tanam Padi Organik Seluas 10 Hektar
Selasa, 5 Juli 2022, 14:05 WITA Follow
image

beritabali/ist/Desa Petak Kaja Gianyar Tanam Padi Organik Seluas 10 Hektar.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Desa Petak Kaja di Kecamatan Gianyar mulai menggarap pertanian organik. Untuk tahap awal, ada 10 hektar luasan pertanian organik.

Perbekel Desa Petak Kaja, I Nyoman Payu menyatakan pengelolaan lahan pertanian organik ada prioritas penggunaan dana desa berupa 20 persen dana ketahanan pangan. 

“20 persen ketahanan pangan itu berinovasi memberikan sumbangsih kepada ketahanan pangan masyarakat. Berternak, pertanian maupun pembangunan fisik berkaitan ketahanan pangan,” ujarnya, Selasa (5/7).

Di Petak Kaja, dana tersebut digunakan sesuai kondisi desa. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, pihaknya sudah tingkatkan perbaikan saluran irigasi dan jalan irigasi. 

“Itu terus dilakukan perbaikan. Ada perubahan sistem dari pertanian. Kami harap ke depan, pertanian murah. Satu dua tahun ke depan, dilakukan uji coba,” jelas dia.

Apabila unsur hara tanah baik, maka mencitrakan pertanian organik yang berkualitas. “Dalam perubahan sistem ini, tentunya ada perubahan hasil. Awalnya sekian ton, termasuk nanti disiplin masyarakat merubah sistem,” ujarnya.

Melalui Perdes, pihaknya akan merubah sistem pertanian melalui badan usaha di desa. Selain itu, pihaknya akan mengelola sampah. Diharapkan sampah menjadi pupuk organik. 

“Ada semacam kajian. Harus diteliti agar unsur yang baik bagi pertanian,” ujarnya.

Pihaknya berharap pertanian organik bisa berlangsung berkelanjutan. Pihak desa memberi bibit dan bantuan lain. 

“Ke depan, kami berkaca dari Kecamatan Gianyar masih banyak desa punya lahan tani luas. Dari Kabupaten diharapkan memberikan peraturan untuk perlindungan kepada masyarakat. Terutama pasca panen,” jelasnya.

Dikatakan lebih lanjut, untuk mengedukasi petani agar merubah diakui hal sulit. “Dengan kesadaran. Kami ada pendamping, orang Pertanian yang mengajak mereka. Bahwa bertani organik lebih meningkatkan hasil dan kesejahteraan. Kami harus sabar ketika petani belum bisa laksanakan 100 persen. Kami dekati secara kekeluargaan,” ungkap Ketua Forom Prebekel Kabupaten Gianyar itu.

Baca juga:
Petani Pepaya California di Jembrana Panen 1 ton Tiap Minggu

Pihaknya berharap, Pemerintah bisa mengubah atau memperbaiki lingkungan. “Kami harus perlakuan alam dengan baik. Kemudian, ajak masyarakat melakukan pertanian murah pakai pupuk organik. Ketiga, dari organik, kami memperoleh makanan sehat,” ujarnya.

Petani yang sudah menggunakan organik juga diharapkan terus mempertahankan upaya organik. “Dari organik ini, banyak hal bisa dirubah. Mulai pengelolaan sampah hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ekonomi berputar di masyarakat,” tutupnya. 

Editor: Robby

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami