Dusun Badung Terparah Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Banjir bandang menerjang empat dusun di Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu (16/10). Dampaknya, sebanyak 420 kepala keluarga (KK) harus diungsikan.
Empat dusun yang terdampak yakni, Setangi, Nipah, Lendang Luar, dan Dusun Badung. Banjir bandang yang menerjang sejumlah dusun di Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, berdampak pada 351 kepala keluarga. Dari semua dusun, Dusun Badung terdampak paling parah.
“Di Dusun Badung informasinya paling parah,” ujar Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter FR saat akan melakukan pemantauan lokasi, Senin (17/10).
Dikatakannya, dirinya telah berkoordinasi dengan kepala Desa Malaka untuk membuat posko pengungsian sementara. Hal ini mengingat banyak rumah warga yang masih dalam proses pembersihan material yang dibawa banjir.
“Saya harap masyarakat waspada berhubung kondisi cuaca masih belum menentu,” katanya.
Sejumlah rumah warga pun terdampak akibat peristiwa tersebut. Diantaranya rumah milik Ketut Agus Subawa, warga Dusun Badung, Desa Malaka yang hayut akibat terjangan dari banjir dan longsor.
"Tidak ada yang bisa diselamatkan, semua habis hanyut oleh aliran air yang sangat deras," ujar Ketut Agus Subawa, Senin (17/10).
Ia menuturkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WITA.
"Awalnya sekitar jam 1 itu gerimis, kemudian jam 3 hujan sudah besar dan barulah sekitar jam 4 baru kejadian," kata Ketut Agus Subawa, Senin (17/10).
Ketut mengungkapkan, saat itu dirinya sedang berada di rumah, sedangkan istri dan kedua anaknya berada di Mataram. Sehingga pada saat kejadian dirinya langsung menyelamatan diri, namun barang-barang yang ada di rumah sudah tidak bisa terselamatkan.
"Kulkas, TV, lemari tiga, kemudian kasur lima hingga uang Rp 12 Juta habis dibawa banjir dan longsor," kata Ketut Agus Subawa.
Dirinya berharap segera mendapatkan perhatian pemerintah, mengingat semua barang dan tempat tinggalnya sudah tidak bisa ditempatkan lagi.
"Mungkin yang tersisa tinggal baju yang kami gunakan ini saja," ujarnya.
"Sedangkan untuk tempat tinggal, sementara kami mengungsi di rumah saudara," pungkas Ketut Agus Subawa
Warga lain di Dusun, Badung Muhammad Husen mengatakan, rumahnya kini masih dipenuhi material yang dibawa banjir bandang. Terutama material berupa kayu yang hanyut dalam jumlah yang banyak.
"Baju-baju sekolah anak saya hilang terbawa arus. Sudah tidak ada seragamnya dan tidak bisa pergi sekolah,” bebernya.
Tak hanya itu, ternak ayamnya juga banyak yang hanyut dibawa banjir. Meski belum mengetahui seberapa besar kerugiannya, namun diperkirakannya cukup besar.
"Setiap tahun dia naik memang airnya. Tahun dulu memang tidak parah seperti sekarang ini,” tutur Muhammad Husen.
“Kami mengungsi untuk sementara. Kami butuh tenda pengungsian saat ini,” tandasnya.
Banjir dan longsor yang menerjang Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara tidak hanya menerjang rumah warga. Gedung sekolah juga terdampak banjir dan longsor yang terjadi, Minggu (16/10).
Seperti SDN 4 Malaka yang tergenang banjir dan kini masih dipenuhi lumpur longsoran tanah. Ruangan hingga halaman sekolah habis terendam material lumpur.
Bahkan sebagian dari tembok pagar sekolah runtuh akibat derasnya terjangan banjir dan longsor. Akibatnya, sekolah yang berada di Dusun Setangi tersebut terpaksa diliburkan sementara waktu, hingga genangan lumpur dibersihkan.
Selain SDN 4 Malaka, terdapat juga lima sekolah lainnya yang rawan terdampak longsor dan banjir di desa tersebut. Sementara itu, Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Desa Malaka, Lombok Utara, Senin (17/10).
Baca juga:
Korban Tewas Banjir Bandang Tembus 600 Orang
Bantuan yang diberikan kepada korban banjir berupa makanan siap saji 200 paket, lauk pauk 200 paket. Kemudian makanan anak 40 paket, peralatan dapur keluarga 50 paket, Kidsware 50 paket, foodware 50 paket. Selain itu juga matras 40 buah, terpal 40 buah untuk rumah yang bocor atapnya. Tenda Keluarga 1 unit untuk yang rusak rumahnya, dan beras 1,702,8 Kg (1,7 ton lebih) untuk kebutuhan 7 hari ke depan.
Bantuan ini diberikan kepada 473 kepala keluarga (KK) korban terdampak banjir dan longsor. Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, Ahsanul Khalik menjelaskan, penyaluran bantuan tersebut sesuai hasil asesment Tagana dipadukan dengan laporan kepala Desa Malaka.
"Saat ini Dinsos NTB sedang dilakukan persiapan pendistribusian bantuan bencana banjir Desa Malaka Lombok Utara," katanya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/lom