search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gibran Sosok Cawapres Tepat, Caleg Leo: Pemimpin Tidak Melulu di Usia Matang
Senin, 18 Desember 2023, 09:47 WITA Follow
image

beritabali/ist/Gibran Sosok Cawapres Tepat, Caleg Leo: Pemimpin Tidak Melulu di Usia Matang.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Kehadiran sosok Calon Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 dipandang mampu memberi motivasi dan inspirasi kalangan muda untuk ikut mendorong membawa sebuah perubahan ke arah yang positif.

Seperti diutarakan oleh I Putu Leo Suryadipa yang merupakan salah seorang caleg muda di dapil Abiansemal, Kabupaten Badung. Baginya sosok Gibran patut diapresiasi karena baru pertama kali ada calon wakil presidendari kalangan muda. 

Bagi owner Gumuh Sari Rekreasi ini peran anak muda terkesan selalu dipandang sebelah mata dari sisi kemampuan, visi, dan diragukan kompetensinya.

“Ini sesuai dengan visi dan misi yang saya angkat bahwa anak muda akan membawa perubahan. Harapan saya kehadiran anak muda ini mampu membawa perubahan dalam konteks bukan mengubah yang sudah baik, namun membawa perubahan dari sisi kebijakan yang dianggap belum maksimal,” ujar Ketua Karang Taruna Desa Darmasaba ini.

Leo yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Hubungan Masyarakat Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Badung ingin memberikan dukungan serta memberikan ruang kepada anak muda untuk bisa menjadi bagian yang aktif dalam mendorong kebijakan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah. Apalagi sosok Gibran juga telah berkiprah menjadi Wali Kota dan sekarang terjun di tingkat nasional baginya merupakan langkah seorang anak muda yang sangat luar biasa.

Terlepas dari pro dan kontra, menurut Leo secara global tidak sedikit pemimpin internasional lahir di kalangan anak muda. Banyak anak muda dipercaya sebagai pemimpin, fenomena ini tentunya menjadi perhatian bahwa kepercayaan publik terhadap umur mulai terbuka, tidak melulu seorang pemimpin identik dengan usia matang nisalnya di atas 40 tahunan. 

“Persoalan saat ini kompleks, karena perubahan zaman sangat cepat, banyak muncul persoalan yang lahir dari peradaban tersebut sehingga harus disikapi dengan cepat juga, saya kira anak muda itu berpikir dengan tindakan selaras, sehingga anak muda itu mampu berpikir dengan diiringi penerapan langsung,” imbuh Ketua Harian Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Kabupaten Badung.

Terlepas dari politik, kata Leo, sebagai generasi penerus hendaknya ikut berperan aktif mencari ruang untuk berkontribusi demi kemajuan daerah masing – masing. Agar jangan sampai generasi muda hanya menerima saja dari apa yang sudah diwariskan. 

Ia berharap kedepan anak muda berani menyampaikan gagasan serta mengambil tindakan secara nyata untuk mendukung kemajuan dan perkembangan daerah.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami