search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Israel Agresi Gaza, 60 Tokoh Agama di New York Teriak Gencatan Senjata
Selasa, 19 Maret 2024, 14:14 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Israel Agresi Gaza, 60 Tokoh Agama di New York Teriak Gencatan Senjata

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Sebanyak 60 tokoh pemimpin dari koalisi antaragama di Kota New York, Amerika Serikat, mendesak gencatan segera di Jalur Gaza, Palestina. Aksi ini berlangsung menyusul agresi Israel yang makin brutal dan tengah menggempur habis-habisan Rafah.

Mereka berkumpul di kantor Senator Chuck Schumer dan Senator Kristen Gillibrand di Kota New York, Senin (18/3).

"Kami berada di sini, hari ini, sebagai umat beriman yang berduka atas kehancuran dan penderitaan yang tak terbayangkan di Gaza usai pemboman tanpa henti," kata Miriam Grossman dari Rabbis for Ceasefire.

Grossman juga mengatakan kelaparan penduduk di Gaza terjadi sebagai dampak agresi Israel.

"Dan didanai pemerintah kami [Amerika Serikat] sendiri," ujar dia, dikutip Middle East Eye.

Aksi solidaritas komunitas agama terhadap Palestina sudah beberapa kali berlangsung di Amerika Serikat termasuk New York sebelumnya.

Pada 6 Maret bertepatan dengan Hari Advokasi Nasional, berbagai komunitas agama mengirim surat untuk anggota DPR dan senator termasuk Schumer dan Gillibrand.

Surat itu juga mereka kirim ke anggota DPR seperti Dan Goldman, Jerry Nadler, Yvette Clarke, Grace Meng, dan Adriano Espaillat.

Mereka yang mengirim surat yakni Umat Kristen untuk Palestina Merdeka, pemimpin agama Kristen di New York, komunitas Yahudi, Muslim, dan Budha.

Dalam surat tersebut, mereka juga menyerukan penghentian blokade terhadap bantuan kemanusiaan Gaza dan pemulangan sandera dengan selamat.

Seruan para pemuka agama ini berlangsung saat pasukan Israel menggempur habis-habisan Rafah di tengah bulan suci Ramadan.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mewanti-wanti Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu soal operasi di Rafah.

Namun, Netanyahu tak bergeming. Dia bahkan menegaskan ada gencatan senjata atau tidak, pasukan Zionis tetap akan menyerang Rafah.

Serangan di Rafah terjadi usai nyaris enam bulan, Israel melancarkan agresi di Gaza.

Selama agresi, mereka menyerang habis-habisan warga dan objek sipil mencakup rumah sakit, kamp pengungsian, hingga sekolah.

Hingga kini, total korban tewas imbas agresi Israel mencapai lebih dari 31.700 jiwa.(sumber: cnnindonesia.com)


 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami