search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jarang Disadari, Empat Kebiasaan Ini Bisa Merusak Otak
Minggu, 11 Juni 2023, 14:34 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Jarang Disadari, Empat Kebiasaan Ini Bisa Merusak Otak

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Otak merupakan pusat sistem syaraf dan pengendali tubuh. Meski demikian, fungsinya bisa saja menurun akibat hal buruk yang dilakukan terus menerus.

Ternyata ada beberapa kebiasaan yang tidak disadari bisa merusak kondisi otak. Lantas apa sajakah itu? Berikut paparannya seperti dikutip dari Health Harvard:

1. Terlalu banyak duduk

Rata-rata orang dewasa duduk selama 6,5 jam per hari, dan semua waktu yang dihabiskan dengan duduk di kursi ini berpengaruh pada otak. Sebuah studi pada 2018 di PLOS One menemukan bahwa terlalu banyak duduk terkait dengan perubahan di bagian otak yang penting untuk memori.

Para peneliti menggunakan pemindaian MRI untuk melihat lobus temporal medial (MTL), wilayah otak yang membuat ingatan baru, pada orang berusia 45 hingga 75 tahun. Mereka kemudian membandingkan pemindaian dengan jumlah rata-rata jam per hari orang duduk.

Mereka yang duduk paling lama atau malas gerak memiliki wilayah MTL yang lebih tipis. Menurut para peneliti, penipisan MTL bisa menjadi awal dari penurunan kognitif dan demensia.

Rudolph Tanzi, Direktur Pusat Kesehatan Otak McCance di Rumah Sakit Umum Massachusetts merekomendasikan untuk bergerak setelah 15 hingga 30 menit duduk.

"Atur waktu yang  di ponsel Anda sebagai pengingat. Buat gerakan Anda aktif. Berjalan di sekitar rumah, lakukan push-up di meja dapur, lakukan beberapa squat, atau lakukan jalan cepat di sekitar lingkungan," kata dia.

2. Kurang bersosialisasi

Kesepian berkaitan dengan depresi dan risiko lebih tinggi untuk penyakit Alzheimer dan dapat mempercepat penurunan kognitif. Sebuah studi menemukan bahwa orang yang kurang aktif secara sosial kehilangan lebih banyak materi abu-abu otak, lapisan luar yang memproses informasi.

Sesekali memberi ruang untuk diri sendiri memang boleh saja, asalkan tidak terlampau sering hingga menutup diri dari orang-orang sekitar.

3. Kurang tidur

Menurut CDC, sepertiga orang dewasa tidak mendapatkan waktu tidur tujuh hingga delapan jam yang direkomendasikan. Penelitian dalam Sleep edisi Desember 2018 menemukan bahwa keterampilan kognitif seperti ingatan, penalaran, dan pemecahan masalah akan menurun ketika orang tidur kurang dari tujuh jam per malam.

Cobalah tidur satu jam lebih awal dari biasanya. Ini akan membantu memberikan waktu ekstra bagi otak dan tubuh Anda untuk cukup tidur. 

4. Stres kronis

Stres kronis adalah kondisi yang menyebabkan stres intens dan berkelanjutan dalam waktu lama. Stress kronis berbahaya karena memungkinkan terjadinya kerusakan fungsi otak dan mengalami penyusutan otak.

Stres kronis dapat membunuh sel-sel otak dan mengecilkan korteks prefrontal, area yang mengatur memori dan pembelajaran.

"Tenangkan diri Anda dengan mengulangi kata-kata dalam hati, seperti "Saya baik-baik saja". Menjinakkan ego dapat menghilangkan stres sebelum menjadi tidak terkendali," papar Tanzi.(sumber: cnbcindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami