search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jepang Buka Suara Usai Disebut Xenofobia Oleh Joe Biden
Minggu, 5 Mei 2024, 10:11 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Jepang Buka Suara Usai Disebut Xenofobia Oleh Joe Biden

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang menyamakan Jepang dengan China dan Rusia sebagai negara xenofobia, direspons oleh pemerintah Negeri Matahari Terbit tersebut.

Apa yang disampaikan Biden terbilang tak terduga, mengingat Jepang merupakan sekutu mereka di Asia. Jepang menyayangkan dengan apa yang disampaikan Biden dan menyebutnya salah arah.

Sebelumnya, Biden menyamakan sekutu AS, Jepang dan India dengan China dan Rusia dalam sebuah acara kampanye baru-baru ini. Biden menyebut alasan bahwa empat kekuatan ekonomi dunia (India, Jepang, China, Rusia) itu sedang kesulitan karena keengganan mereka menerima imigran.

"Mengapa perekonomian China mengalami kemunduran yang begitu parah? Mengapa Jepang dalam kesulitan? Mengapa Rusia dalam kesulitan? Dan India? Karena mereka xenofobia. Mereka tidak menginginkan imigran," kata Biden pada 1 Mei lalu.

"Salah satu alasan mengapa perekonomian kita tumbuh adalah karena Anda dan banyak orang lainnya. Mengapa? Karena kami menyambut baik imigran," tambah Biden.

Sebagai tanggapan, Tokyo pada tanggal 4 Mei lalu mengatakan amat menyayangkan bahwa komentar yang dibuat Biden tidak didasarkan pada pemahaman yang akurat tentang kebijakan Jepang.

Pemerintah Jepang telah menyampaikan pesan ini ke Gedung Putih dan sekali lagi menjelaskan tentang kebijakan dan pendirian mereka.

Pernyataan Biden yang menyebut Jepang xenofobia disampaikan kurang dari sebulan setelah ia menjadi tuan rumah jamuan makan malam kenegaraan yang mewah untuk rekannya dari Jepang, Fumio Kishida, sebagai bentuk diplomasi tingkat tinggi yang jarang terjadi.

Xenofobia adalah ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain, atau yang dianggap asing.

Pihak Gedung Putih pun buru-buru mengklarifikasi pernyataan politisi Partai Demokrat berusia 81 tahun itu. Presiden Biden hanya berusaha mengirimkan pesan yang lebih luas bahwa "Amerika Serikat adalah negara imigran," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby, seperti dikutip The Straits Times.

"Itu (menerima Imigran) ada dalam DNA kami", imbuhnya.

Tokyo sendiri mengatakan bahwa klarifikasi dari AS itu telah mereka terima.

"Kami menyadari penjelasan pemerintah AS bahwa komentar tersebut tidak dibuat dengan tujuan untuk merugikan pentingnya dan kelanggengan hubungan Jepang-AS", kata pernyataan Tokyo. (sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami