search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
'Kiamat' Eropa Makin Ngeri, Swiss Sampe Mohon Ini ke RS
Minggu, 25 September 2022, 07:36 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/'Kiamat' Eropa Makin Ngeri, Swiss Sampe Mohon Ini ke RS

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pemerintah Swiss mengimbau agar setiap fasilitas kesehatan di negara itu melakukan langkah-langkah penghematan energi. Hal ini dilakukan saat negara itu dan negara lainnya di Eropa mengalami krisis energi pasca perang Rusia dan Ukraina.

Fasilitas kesehatan sendiri sebenarnya tidak diwajibkan untuk mengurangi konsumsi listriknya. Namun, Bern menghimbau agar fasilitas itu juga ikut melakukan efisiensi energi.

"Rumah sakit dibebaskan dari kuota listrik dan gas tetapi mereka juga dapat mempertimbangkan bagaimana mereka dapat mengurangi konsumsi listrik mereka," kata Kepala Departemen Energi Federal, Bastian Schwark, kepada surat kabar Swiss Neue Zürcher Zeitung pada hari Rabu, (21/9/2022), yang dikutip Russia Today.

Ia menambahkan bahwa bahkan dalam industri kritis seperti farmasi, langkah-langkah penghematan biaya dapat diterapkan tanpa pemotongan produksi yang signifikan.

"Saat ini, hampir setiap industri membutuhkan pengecualian untuk dirinya sendiri. Tapi ini bukan pendekatan yang tepat. Sebaliknya, setiap industri harus memikirkan apa yang dapat dilakukannya dalam situasi kritis."

"Ini bisa berupa, misalnya, mengurangi jam kerja. Jika ini akan mengurangi konsumsi listrik 10-20% lagi, kami akan menunda pengenalan kuota," tambahnya.

Bulan lalu, Dewan Federal Swiss mengumumkan bahwa mereka berupaya untuk mengurangi penggunaan gas alam di negara itu sebesar 15% dari Oktober 2022 hingga akhir Maret 2023. Keputusan itu dijelaskan sebagai upaya untuk mempersiapkan kemungkinan gangguan pasokan gas dari Rusia.

Pihak Swiss sendiri telah mengembangkan rencana darurat jika terjadi krisis energi jika pasokan gas alam dan listrik menipis. Rencana tersebut mencakup beberapa fase, mulai dari kampanye penghematan energi, hingga penjatahan listrik untuk sekitar 30.000 konsumen energi besar.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami