KKB Tembak Pesawat Smart Air dan Pos Logistik di Bandara Sinak Papua
beritabali.com/cnnindonesia.com/KKB Tembak Pesawat Smart Air dan Pos Logistik di Bandara Sinak Papua
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dilaporkan telah menembaki pesawat Smart Air saat hendak mendarat di Bandara Sinak, Puncak, Papua Tengah, pada Senin (8/7) siang.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombes Bayu Suseno mengatakan aksi penembakan itu dialami pesawat Smart Air dengan registrasi PK-SNH sedang mendarat sekitar pukul 11.40 WIT.
"Penembakan terjadi sekitar pukul 11.40 WIT dan mengenai bilah baling-baling pesawat, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (9/7).
"Pilot pesawat dengan sigap memutuskan untuk tetap mendarat di Bandara Sinak dan menunggu situasi aman untuk kembali ke Nabire," imbuhnya.
Selang beberapa saat pasca penembakan, Bayu menyebut pesawat kedua dari Maskapai NGA dengan rute Timika-Sinak juga berhasil mendarat dengan kondisi aman.
Ia menambahkan, setelah situasi mulai kondusif kedua pesawat langsung kembali diterbangkan masing-masing menuju Nabire dan Mimika.
Lebih lanjut, Bayu mengatakan selain menembaki pesawat Smart Air, KKB juga kembali melakukan serangan ke arah Pos Gudang Logistik Yonif 751.
Akibat serangan itu, ia menyebut sempat terjadi kontak tembak antara KKB dengan petugas yang berjaga di lokasi. Kendati demikian, Bayu mengatakan tidak ada korban jiwa dalam aksi tersebut.
"Usai melakukan penembakan, aparat gabungan langsung merespons dengan melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut," pungkasnya.
Sementara itu melalui keterangan tertulisnya, Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom membenarkan adanya aksi penyerangan terhadap pesawat Smart Air tersebut.
Ia mengklaim penembakan itu dilakukan lantaran pesawat Smart Air sedang membawa pasukan dan logistik TNI dari wilayah Nabire untuk operasional di Sinak.
"Kami telah melakukan penembakan terhadap sebuah pesawat sipil di Bandar Udara Sinak. Karena pesawat tersebut sedang melakukan penurunan pasukan dan logistik militer Indonesia," tuturnya. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net