search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Komandan NORAD AS Soal Kemungkinan Tembak UFO Alien: Masih Diselidiki
Senin, 13 Februari 2023, 14:46 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Komandan NORAD AS Soal Kemungkinan Tembak UFO Alien: Masih Diselidiki

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Komandan Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (The North American Aerospace Defense Command/NORAD) Amerika Serikat, Jenderal Glen VanHerck, buka suara soal kemungkinan benda misterius yang berhasil ditembak merupakan UFO (Unidentified Flying Object) milik alien dari luar angkasa.

Sebelumnya, VanHerck mengumumkan berhasil menembak jatuh benda misterius tersebut di atas Danau Huron dan Kanada pada pekan lalu. VanHerck kemudian menjelaskan sulit menemukan benda yang berhasil ditembak itu karena ukurannya yang amat kecil.

Namun seperti dikutip dari Reuters, ia tidak menampik pertanyaan soal kemungkinan benda tersebut merupakan UFO kendaraan alien dari luar angkasa.

"Saya akan meminta kelompok intelijen dan kontraintelijen untuk menyelidikinya. Saya belum akan menutup semua (kemungkinan)," tutur VanHerck.

"Sejauh ini kami tetap melanjutkan penyelidikan tentang setiap ancaman, sesuatu yang tak diketahui, mendekati Amerika Utara dan berusaha mengidentifikasinya," ujarnya lagi.

Sebelumnya, ia VanHerck melaporkan benda yang berhasil ditembak jatuh pilot jet tempur F-16 NORAD di perbatasan AS-Kanada pada Minggu (12/2) berbentuk oktagon atau segi delapan.

Pernyataan itu kemudian memunculkan spekulasi bahwa benda yang berhasil ditembak jatuh itu kemungkinan UFO kendaraan alien dari luar angkasa.

Benda misterius itu sempat melayang di utara AS perbatasan Kanada tiga hari setelah insiden penembakan balon mata-mata China oleh angkatan udara Washington.

VanHerck kemudian menerangkan bahwa benda yang ditembakkan dekat Kanada itu tidak sama dengan balon mata-mata milik China.

"Kami menyebut itu sebagai sebuah benda, bukan balon," ujar HanHerck.

Peristiwa itu mencuat di tengah upaya Pentagon mengintensifkan penyelidikan terkait dugaan penampakan UFO berdasarkan pantauan militer AS.

UFO sendiri sebenarnya merujuk untuk sebuah benda terbang yang belum teridentifikasi. Washington kemudian mengubah sebutannya menjadi phenomena angkasa yang belum teridentifikasi.

Meski demikian, Pentagon menjelaskan sejauh ini belum menemukan bukti valid yang mengindikasikan kunjungan alien ke Bumi.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami