search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Komet Hijau Akan Muncul di Langit Malam Untuk Pertama Kalinya Dalam 50.000 Tahun
Kamis, 12 Januari 2023, 12:29 WITA Follow
image

beritabali.com/okezone.com/Komet Hijau Akan Muncul di Langit Malam Untuk Pertama Kalinya Dalam 50.000 Tahun

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Komet yang baru ditemukan akan segera muncul di langit malam untuk pertama kalinya dalam 50.000 tahun. Menurut NASA, komet yang ditemukan pada 2 Maret 2022 oleh para astronom menggunakan kamera survei lapangan luas Zwicky Transient Facility di Observatorium Palomar di San Diego County, California ini akan melakukan pendekatan terdekatnya ke matahari pada 12 Januari mendatang.

The Planetary Society menjelaskan komet yang dinamakan C/2022 E3 (ZTF) ini memiliki orbit mengelilingi matahari yang melewati bagian terluar tata surya, itulah sebabnya dibutuhkan perjalanan yang begitu panjang — dan waktu yang lama — untuk melewati Bumi lagi.

EarthSky melaporkan pengamat langit di Belahan Bumi Utara yang menggunakan teleskop dan teropong harus melihat rendah di cakrawala timur laut tepat sebelum tengah malam untuk menemukannya pada 12 Januari mendatang.

Benda langit es, yang terus terang saat mendekati matahari, selanjutnya akan melewati Bumi terdekat antara 1 Februari dan 2 Februari, sekitar 26 juta mil (42 juta kilometer) jauhnya.

Saat komet mendekati Bumi, pengamat akan dapat melihatnya di dekat bintang terang Polaris, juga disebut Bintang Utara, dan seharusnya terlihat lebih awal di malam hari.

Komet harus dilihat melalui teropong di langit pagi untuk pengamat langit di Belahan Bumi Utara selama sebagian besar bulan Januari dan mereka yang berada di Belahan Bumi Selatan pada awal Februari

Bergantung pada seberapa cerahnya dalam beberapa minggu mendatang, C/2022 E3 (ZTF) bahkan dapat terlihat dengan mata telanjang di langit gelap menjelang akhir Januari nanti. Komet dapat dibedakan dari bintang dengan garis-garis ekor debu dan partikel berenergi, serta koma hijau bercahaya yang mengelilinginya. 

Koma adalah selubung yang terbentuk di sekitar komet saat melewati matahari, menyebabkan esnya menyublim, atau langsung berubah menjadi gas. Hal ini menyebabkan komet terlihat kabur saat diamati melalui teleskop.(sumber: okezone.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami