search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Korupsi BUMDes Desa Kertha Buana, Ada Kejanggalan Baru
Selasa, 27 September 2022, 19:43 WITA Follow
image

beritabali/ist/Korupsi BUMDes Desa Kertha Buana, Ada Kejanggalan Baru.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Kasus dugaan korupsi BUMDes Desa Kertha Buana, Kecamatan Sidemen, Karangasem yang kini dalam penyidikan Kejari Karangasem terus bergulir. 

Belakangan diketahui, setelah mendatangkan 6 orang saksi, tim penyidik Kejari Karangasem telah memanggil kembali 4 orang saksi lainnya untuk dimintai keterangannya dalam upaya pengungkapan kasus dugaan korupsi BUMDes tersebut. 

"Kemarin kita datangkan 4 orang saksi lagi, jadi total sudah ada 10 orang saksi yang dihadirkan," jelas Kasi Intel Kejari Karangasem, I Dewa Gede Semaraputra ditemui, Selasa (27/9/2022).

Tak sampai di sana, dari data - data dan informasi yang telah pihaknya kantongi, dana yang dikucurkan Provinsi untuk awal pembentukan Bumdes tersebut sebesar Rp. 1 Miliar 20 juta. Dari total dana tersebut, dikatakan Semaraputra dana Rp.20 juta digunakan untuk pengurusan ijin dan administrasi serta Rp. 200 juta untuk fisiknya. 

Hanya saja, dalam proses penyidikan, pihak Kejaksaan menemukan kejanggalan utamanya untuk anggaran fisiknya yang menelan dana Rp.200 juta. Dari pantauan Kejaksaan, antara dana yang dikeluarkan dengan bangunan yang dihasilkan ada ketidak sesuaian. Terlebih juga ditemukan bahwa lahan tempat bangunan statusnya milik warga tanpa ada kejelasan apakah disewa atau dipinjamkan. 

"Dengan tambahan informasi itu, tentunya ini akan berpotensi dikembangkan lagi, selain fisik kita juga sempat koordinasi dengan yang membidangi pengurusan izin, karena dalam proses administrasi dan ijin Bumdes tersebut untuk pengurusannya menghabiskan dana sebesar Rp.20 juta dan hasil koordinasi ternyata tidak sampai sebesar itu," ujar Semaraputra.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami