Lima Kejanggalan Saat Tragedi Halloween di Itaewon
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Itaewon menjadi sorotan usai 154 orang meninggal dalam tragedi Halloween di Korea Selatan pada Sabtu (29/10). Dalam insiden muncul beberapa kejanggalan. Pesta Halloween yang mematikan itu bermula saat semakin banyak orang memadati jalan yang menanjak.
Kemudian ada orang yang jatuh dan menimpa massa di bawah. Orang-orang kemudian panik dan para pengunjung saling injak.
Petugas kemudian berusaha keras menarik beberapa orang keluar dari kerumunan. Namun, puluhan orang sudah terkapar dan mengalami henti jantung.
Terlepas dari insiden itu, berikut deret kejanggalan saat tragedi Halloween Itaewon terjadi.
1. Jumlah pengunjung 100 ribu
Menurut media lokal Korea, Korea Herald, melaporkan sekitar seratus ribu orang mengunjungi distrik hiburan di Itaewon. Mereka menghadiri pesta ini tanpa menggunakan masker dan jaga jarak. Banyak pengunjung menggunakan kostum bertema horor.
Tak hanya warga Korsel, warga negara asing pun turut menghadiri pesta ini.
2. Masih ada kelab gelar pesta meski ada tragedi
Sejumlah kelab di lokasi kejadian masih ada yang menggelar pesta saat tragedi berlangsung. Pesta tersebut bahkan berlangsung hingga pukul 04.00 subuh waktu setempat, padahal situasi mulai kacau sekitar 22.30 waktu setempat.
3. Pengguna narkoba di pesta berantem
Salah satu saksi mata mengungkapkan bahwa pengguna narkoba sempat berkelahi saat tragedi Halloween di Itaewon. Park Jung Hoon mengatakan insiden itu bermula dari pengguna narkoba yang berkelahi dengan beberapa orang.
Kemudian, situasi semakin kacau sebab ada kecelakaan seperti hak tinggi mengenai paha seseorang.
"Pertama-tama, ada orang yang menggunakan narkoba, dan mereka bentrok dengan orang lain yang menyebabkan cedera," kata Park seperti dikutip Reuters pada Minggu.
Park kemudian bercerita ia tiba di lokasi pada pukul 22.00 malam waktu setempat. Menurutnya di jalan-jalan Itaewon bak kejadian dalam situasi perang.
4. Diusir pemilik toko saat ingin berlindung selamatkan diri
Seorang saksi mata dalam tragedi itu mengatakan sejumlah pemilik toko mengusir para pengunjung yang ingin menyelamatkan diri dari kerusuhan itu. Saksi sekaligus korban menyalahkan pemilik bar dan kelab di dekatnya yang dinilai menghalangi orang melarikan diri dari gang.
"Sepertinya korban lebih parah karena orang-orang berusaha melarikan diri ke toko-toko terdekat tetapi diusir kembali ke jalan karena jam kerja sudah berakhir," kata saksi seperti dikutip Yonhap.
5. Pengunjung tetap dugem meski diingatkan petugas
Petugas pemadam kebakaran hingga polisi sempat meminta festival Halloween ditunda pada 11.19 malam waktu setempat atau 49 menit usai laporan diterima.
"Silakan pulang. Ini akan membantu kami, silakan pulang," demikian anjuran dari petugas, seperti dikutip Korea Hani.
Namun, para pengunjung mengabaikan peringatan itu. Sekitar pukul 02.00 waktu setempat, kerumunan dengan berbagai kostum tampak sibuk mengambil foto di gang dekat lokasi kejadian.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net