search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
PBB Wanti-Wanti Pembatasan Bahan Bakar Hambat Bantuan di Gaza
Senin, 20 November 2023, 08:49 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/PBB Wanti-Wanti Pembatasan Bahan Bakar Hambat Bantuan di Gaza

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina (United Nations Relief and Works Agency/UNRWA) mengingatkan pembatasan bahan bakar ke Jalur Gaza bakal menghambat truk-truk bantuan yang menyalurkan kebutuhan vital untuk warga sipil.

Direktur UNRWA, Thomas White, dalam unggahannya di X (Twitter) mengatakan keputusan Tel Aviv membatasi bahan bakar memasuki Gaza sama saja dengan mengurangi kapasitas di Rafah, perbatasan Mesir dan Gaza, untuk menerima truk bantuan.

"Karena otoritas Israel membatasi bahan bakar yang masuk ke Gaza, ini berarti berkurangnya kapasitas di Penyeberangan Rafah untuk menerima truk-truk bantuan," kata White dalam unggahan tersebut, Sabtu (18/11).

White menjelaskan pembatasan bahan bakar mengakibatkan pengelolaan komoditas untuk mengirim pasokan harian di Rafah menjadi sangat rumit. Sebab, banyak fasilitas penting yang bakal kritis setiap hari, seperti rumah sakit atau perusahaan telekomunikasi.

Dengan situasi demikian, truk-truk bahan bakar yang ada pun harus bekerja dua kali lipat untuk memasok bahan bakar ke berbagai fasilitas utama, selain untuk truk penyalur bantuan.

Per 15 November, setelah sebulan lebih diblokade Israel, sebuah truk bahan bakar untuk pertama kalinya diizinkan memasuki Gaza.

Seorang sumber di Mesir mengatakan bahan bakar tersebut dikirim ke UNRWA " untuk memfasilitasi pengiriman bantuan setelah truk-truk di pihak Palestina berhenti beroperasi karena kekurangan bahan bakar."

Namun, bahan bakar perdana itu hanya sebanyak 23.027 liter atau sekitar sembilan persen dari jumlah kebutuhan harian PBB.

Menurut White, bahan bakar yang UNRWA terima itu tak bisa digunakan untuk keperluan rumah sakit maupun penyediaan air.

Usai protes tersebut, Israel akhirnya menambah izin dua truk bahan bakar untuk masuk ke Gaza setiap hari. Hal ini untuk menjaga sistem pengolahan air dan limbah tetap beroperasi sehingga mencegah situasi yang tak diinginkan.

"Kami mengambil keputusan itu untuk mencegah penyebaran epidemi. Kami tidak memerlukan epidemi yang akan merugikan warga sipil atau pejuang kami. Jika ada epidemi, pertempuran akan berhenti," kata penasihat keamanan nasional Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Tzachi Hanegbi, dikutip Al Jazeera.

Hanegbi juga mengatakan keputusan ini diambil atas permintaan Amerika Serikat.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri AS pun mengatakan bahwa Israel berkomitmen untuk mengizinkan 120.000 liter (31.700 galon) bahan bakar setiap 48 jam untuk truk UNRWA dan kebutuhan lainnya seperti desalinasi air, pemompaan limbah, serta untuk toko roti dan rumah sakit di selatan Gaza.

Tambahan 20.000 liter (5.300 galon) setiap dua hari akan diizinkan untuk memasok generator listrik perusahaan telekomunikasi Paltel. Perusahaan ini sebelumnya sudah memperingatkan bahwa dalam waktu dekat akan terjadi pemadaman jaringan telepon seluler karena tak ada bahan bakar untuk menyalakan generator listrik.

Meski begitu, kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan menegaskan bahwa jatah bahan bakar yang diberikan Israel ke Gaza hingga kini masih jauh dari cukup.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami