Percakapan Tentara Rusia Bocor, Kebohongan Putin Terungkap
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Intelijen militer Ukraina baru-baru ini menerbitkan audio tentang dugaan panggilan telepon yang disadap di mana seorang tentara Rusia mengungkapkan bahwa negaranya berada di balik ledakan Bendungan Kakhovka pada Juni lalu.
Di saluran Telegram-nya, direktorat intelijen militer Ukraina (GUR) mengunggah audio yang dikatakannya sebagai panggilan telepon antara seorang tentara yang diyakini sedang berbicara dari garis depan di Ukraina dan seseorang yang tidak dikenal.
Tentara tersebut menjelaskan secara rinci tentang ledakan besar di bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka di wilayah Kherson selatan Ukraina pada tanggal 6 Juni. Kehancuran yang diakibatkannya menyebabkan sedikitnya 150 ton oli mesin terlepas ke Sungai Dnieper dan banjir di beberapa permukiman.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan pejabat Kremlin lainnya membantah bertanggung jawab atas insiden di bendungan tersebut dan menyalahkan Kiev dan sekutunya. Di sisi lain, Ukraina mengatakan Rusia berada di balik bencana tersebut.
Tentara yang berbicara dalam seruan yang dipublikasikan oleh GUR bertentangan dengan klaim Putin, dengan mengatakan bahwa unitnya terkena dampak air setelah Rusia meledakkan bendungan.
"Kami terjebak dalam gelombang besar ketika kami meledakkan bendungan tersebut," kata tentara tersebut, menurut terjemahan Kyiv Post, dikutip Newsweek, Jumat (29/9/2023).
"Kami yang berhasil berenang keluar, berenang keluar, dan kemudian celana dalam mereka dikeluarkan dari pepohonan."
Tentara tersebut kemudian mengindikasikan bahwa otoritas militer negaranya berusaha meremehkan jumlah personel yang hilang dalam insiden tersebut dengan mengatakan hanya tujuh orang yang hilang.
Di bagian lain percakapan tersebut, tentara tersebut mengatakan unitnya baru-baru ini dipindahkan ke Zaporizhia, sebuah wilayah di Ukraina di mana pertempuran makin intensif sejak Kyiv melancarkan serangan balasan pada bulan Juni.
Prajurit tersebut mengatakan pasukan yang telah bertempur di Zaporizhia sebelum kedatangannya tidak berhasil. Ia menambahkan bahwa unitnya "tidak berbuat banyak" terhadap militer Ukraina.
Dia juga mengatakan dia mengantisipasi perang di Ukraina akan berlanjut selama "setidaknya dua tahun" karena militer Kyiv "membalas dengan sangat keras."
GUR sering mengunggah audio yang katanya merupakan penyadapan komunikasi yang melibatkan pasukan Rusia. Seruan tersebut biasanya menjadi contoh rendahnya moral pasukan Putin di Ukraina.
Bulan lalu, GUR membagikan audio tentang seorang tentara Rusia yang menggambarkan seluruh unit angkatan bersenjata negaranya "dibantai" oleh militer Ukraina serta telepon dari seorang tentara yang mendiskusikan rencana tersebut. Ia mendengar bahwa Kyiv akan segera merebut kembali Krimea.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net