search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pertaruhan Kredibilitas Polri Dalam Kasus Polisi Tembak Polisi
Kamis, 14 Juli 2022, 10:24 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Pertaruhan Kredibilitas Polri Dalam Kasus Polisi Tembak Polisi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Langkah Polri dalam mengusut peristiwa saling tembak antara Brigadir J dengan Bharada E di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo jadi pertaruhan kredibilitas. Dalam peristiwa yang disebutkan terjadi pada Jumat (8/7), Brigadir J tewas.

"Kredibilitas Polri dan pemerintah menjadi taruhan dalam kasus ini, sebab dalam lebih dari setahun terakhir, Polri selalu mendapat penilaian atau persepsi positif yang tinggi dari publik, sesuai hasil berbagai lembagai survei," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD dalam unggahan di akun Instagram, dikutip Rabu (13/7).

"Kinerja positif pemerintah dikontribusi secara signifikan oleh bidang politik dan keamanan, serta penegakan hukum," imbuhnya.

Mahfud menegaskan, kasus ini tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja, karena terdapat banyak kejanggalan. Ia sendiri menilai cerita Polri soal hubungan antara sebab dan akibat dalam peristiwa ini tidak jelas.

"Kasus ini memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan, maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya," ujarnya.

Ia berkata langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit membentuk tim khusus yang diisi orang-orang kredibel sudah tepat. Kemenko Polhukam pun akan mengawal pengusutan kasus tersebut.

Sebagai Ketua Kompolnas, Mahfud mengaku sudah berpesan kepada Sekretaris Kompolnas Benny J Mamoto untuk aktif menelisik kasus ini untuk membantu Polri membuat perkara menjadi terang.

"Perkembangannya bagus juga karena selain membentuk tim, Kapolri juga sudah mengumumkan untuk menggandeng Kompolnas dan Komnas HAM guna mengungkap secara terang kasus ini," katanya.

Diberitakan, peristiwa baku tembak Brigadir J dengan Bharada E terjadi pada Jumat (8/7). Namun, kasus baru terungkap pada Senin (11/7).

Baik Brigadir J maupun Bharada E merupakan ajudan Ferdy. Brigadir J bertugas sebagai sopir istri Ferdy, sementara Bharada E bertugas melindungi keluarga Kadiv Propam.

Menurut keterangan polisi, Brigadir J ditembak setelah memasuki kamar istri Sambo dan diduga melakukan pelecehan. Bharada E yang mendengar teriakan masuk ke dalam rumah. Baku tembak antara keduanya pun terjadi di dalam rumah.

Polisi mengatakan Brigadir J mengeluarkan total tujuh tembakan, yang kemudian dibalas lima kali oleh Bharada E. Tidak ada peluru yang mengenai Bharada E. Sementara lima tembakan Bharada E mengenai Brigadir J hingga tewas.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami