Pin para Kepala Negara dan Delegasi G20 Dibuat UMKM Lombok
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Pin logo Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 disematkan di dada para kepala negara peserta KTT G20 di Nusa Dua, Bali. Ternyata logo KTT G20 Indonesia merupakan hasil kerajinan UMKM di Lombok.
Pin itu dijadikan sebagai suvenir sekaligus asesoris yang digunakan para kepala negara G20 di dadanya. Adalah pengusaha sekaligus pemilik toko mutiara, Lombok Pearl, Riana Meilia yang mendapat kepercayaan untuk meng-handle pengerjaan PIN ini.
Riana Meilia, Owner Lombok NTB Pearl yang didapuk oleh istana untuk membuat pin G20. Riana Meilia kini sudah bisa lega. Setelah selesainya penyelenggaraan pertemuan tingkat tinggi para kepala negara dari berbagai belahan dunia sukses menyelenggarakan G20 di Bali, 15-16 November 2022.
Desainer senior fesyen dan kriya ini mengungkapkan rasa syukur bahwa pin yang digunakan para tamu spesial G20 tak ada keluhan.
PIN yang disematkan sebagai cinderamata oleh negara, kepada belasan pemimpin dunia, dan tamu-tamu VVIP yang menghadirinya kegiatan G20 di Bali, dibuat oleh perajin logam di Lombok, tepatnya di Ungga, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah.
Selama gelaran G20, pin – pin ini melekat berkilau pada baju-baju kebesaran pemimpin-pemimpin negara di dunia, sebut saja Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden AS Joe Biden, Presiden Prancis, Emannuel Macron, Presiden China, Xi Jinping dan lainnya. Pin-pin tersebut kini dibawa ke negara masing-masing, sebagai cinderamata.
Riana menceritakan perjalanannya, menerima pesanan cinderamata dari negara, untuk pemimpin-pemimpin bangsa di dunia.
Awalnya, sekitar awal tahun 2022 lalu, ia dipercayakan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB, Heru Saptaji untuk mengisi booth pameran di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah. Saat itu, Presiden Joko Widodo datang mengunjungi beberapa stand. Salah satu stand yang dikunjungi kepala negara adalah stand Bank Indonesia NTB, didalamnya hasil-hasil karya Lombok NTB Pearl juga dipamerkan.
Presiden yang didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno sempat terhenti, lalu tertuju pada salah satu pin perak sayap kumbang, yang bentuknya 3D melengkung.
“Ini untuk pin G20. Pak presiden menyampaikan hal itu kepada pak Pratikno. Lalu dibawa khusus oleh ajudan pak Pratikno. Yang membuatnya memiliki daya tarik, karena bentuknya yang melengkung. Kemudian saya dipesan, siapkan diri untuk membuat pin G20,” kata Riana menirukan pesan kepadanya.
Kemudian pada awal Maret, ia dihubungi untuk mengirimkan contoh pin untuk G20. Beberapa contoh yang dibuat, ditolak, kemudian dibuat dan diusulkan lagi, kemudian ditolak lagi. Riana tidak ingin menyerah. Sampai pada sekitar Juli 2022.
Lalu pada 6 September 2022, ia dikontak oleh koordinator panitia khusus pin. Waktunya sangat mepet. Dan pin harus diterima di Bali pada 7 November 2022. Waktunya hanya sebulan membuat pin sebanyak 150 pcs.
Medapat kabar pesanan pin ini, Riana mengatakan sempat menangis terharu. Karena ia dipilih untuk menyediakan salah satu souvenir G20. Kemudian para perajin dikumpulkan, ada sebanyak perajin dari Ungga. Diminta mulai bekerja.
Pesanan pinnya sebanyak 40 pcs untuk tamu VVIP. Dan 110 pcs untuk tamu VIP. Pinnya adalah perak, dilapisi emas 24 karat agar tidak cepat memudar. Bahan bakunya semua tersedia di lokal. Kecuali magnet yang digunakan untuk menempel pin. Konsep/desain pin, serta ukurannya, ditentukan oleh panitia. Perajin hanya tinggal membuatnya.
Baca juga:
Diduga Pakai Pawang Hujan Saat Gala Dinner G20 di GWK, Jokowi: Enggak Kita Ini Ilmiah Sekali
Pada proses pengerjaan, perajin berkejaran dengan waktu. Riana mengatakan, pembuatannya dikontrol sangat maksimal. Bahkan tiap garis dan motifnya harus benar-benar dipastikan sempurna. Riana bahkan sampai gunakan kaca pembesar untuk memastikan tidak boleh ada yang kurang sempurna pengerjaan PIN ini.
Pada akhirnya, proses pengerjaan tuntas. Pesanan dibawa sesuai deadline waktu yang diberikan panitia. Riana mengatakan, meski sudah diserahkan, iaBanyak hal yang bisa dipetik hikmahnya. Pertama, kata Riana, harus tetap semangat, dan konsisten berkarya.
Baca juga:
Warga Bali Suarakan Manfaat Event KTT G20
Kedua, NTB harus bangga, memiliki perajin-perajin yang mampu menghasilkan produk kelas dunia. Pemerintah daerah dan stakeholders tinggal lebih semangat mengembangkan industri logam ini.
“Perajinnya bilang ke saya. Tenang saja bunda. Mau dicungkil juga susah bisa lepas magnetnya. Tapi saya bilang, tidak, saya harus lihat,” katanya.
Riana juga hadir pada kegiatan G20 pada sebuah projek. Ia menggambarkan perasaannya yang membuncah, setelah melihat pin-pin yang dipesan kepadanya terpasang rapi di semua baju-baju tamu kehormatan negara.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/lom