Polisi Nilai Aksi Demo Aliansi Mahasiswa Papua Salah Sasaran
Sabtu, 6 Juli 2019,
20:30 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Aksi demonstrasi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) pada Sabtu (6/7) di Denpasar seperti yang dilakukan sebelumnya, dinilai belum mengetahui pasti apa maksud dan tujuannya karena selalu mengarah ke Konsulat Amerika.
[pilihan-redaksi]
Kabagops Polresta Denpasar Kompol I Wayan Gatra di sela aksi demo mengatakan jika dilihat dari aksi-aksi sebelumnya dalam menyampaikan tuntutan AMP selalu menuju Konsulat Amerika. Pihaknya tidak mengerti, karena dilihat sasarannya tentu akan sangat berbeda. Misal penyampaian orasi terkait masalah aparat keamanan tetapi penyampaian tuntutannya tetap akan menuju ke Konsulat Amerika.
Kabagops Polresta Denpasar Kompol I Wayan Gatra di sela aksi demo mengatakan jika dilihat dari aksi-aksi sebelumnya dalam menyampaikan tuntutan AMP selalu menuju Konsulat Amerika. Pihaknya tidak mengerti, karena dilihat sasarannya tentu akan sangat berbeda. Misal penyampaian orasi terkait masalah aparat keamanan tetapi penyampaian tuntutannya tetap akan menuju ke Konsulat Amerika.
"Menurut saya jika mereka menuntut masalah keamanan setidaknya menuju ke kantor-kantor aparat kemanan. Kenapa ke konsulat Amerika?," jelasnya.
Gatra menegaskan jika dikaitkan dengan UU penyampaian pendapat sudah melanggar seperti pada Ayat 6 poin 5, yakni tidak boleh menyerukan anti persatuan disitu harus NKRI.
"Sebenarnya Polisi sudah dapat bertidak tegas, jika dikaitkan dengan UU tersebut," ujarnya.
Gatra menjelaskan dalam aksinya AMP Bali ini pernyataan-pernyataan yang disampaikan dianggap hampir sama saja dengan sebelumnya dan sifatnya terkoordinir.
"Mereka mahasiswa setidaknya dapat digunakan waktunya untuk belajar. Jika dilihat dari pantauan di lapangan tidak semua peserta demo adalah mahasiswa. Ya, namanya pengerahan masa pasti ada indikasi-indikasi penyusup," katanya.
Dilanjutkan, peserta demo saat ini tidak lebih dari 40 orang. Jika dilihat dari surat pemberitahuan jumlah peserta meningkat dari aksi yang sama dilakukan sebelumnya.
"Solidaritasnya semakin meningkat tetapi kami dari aparat mengimbau agar para peserta demo dapat menyadari juga bahwasanya ini Bali daerah pariwisata harus dijaga kondusifitasnya," paparnya.
Dirinya berharap, mudah-mudahan dengan kejadian ini para dosen di kampus dapat mengarahkan mahasiswanya agar mengurangi kegiatan seperti apa yang dilakukan AMP ini.
"Kegiatan seperti ini tentunya akan merugikan mahasiswa maupun banyak orang," ucapnya.
[pilihan-redaksi2]
Gatra juga mengucapkan terima kasih pada Polri serta komunitas masyarakat lainnya yang peduli dengan keamanan dan kesejukan Bali. Dalam aksi tersebut AMP menyampaikan pernyataan sikap yaitu, menuntut kepada Pemerintah Indonesia serta dunia Internasional dalam hal ini PBB bahwa, negara bertanggung jawab atas tragedi Biak berdarah 1998 yang telah menewaskan ratusan nyawa manusia dan rentetan pelanggaran HAM lainnya di Papua.
Gatra juga mengucapkan terima kasih pada Polri serta komunitas masyarakat lainnya yang peduli dengan keamanan dan kesejukan Bali. Dalam aksi tersebut AMP menyampaikan pernyataan sikap yaitu, menuntut kepada Pemerintah Indonesia serta dunia Internasional dalam hal ini PBB bahwa, negara bertanggung jawab atas tragedi Biak berdarah 1998 yang telah menewaskan ratusan nyawa manusia dan rentetan pelanggaran HAM lainnya di Papua.
Mereka juga membuka ruang demokrasi seluas-luasnya dan memberikan hak menentukan nasib sendiri bagi Rakyat Papua sebagai solusi demokrasi, Tarik militer (TNI-Polri) organik dan non organik dari seluruh Tanah Papua, menutup Freeport, BP, LNG Tanguh, MNC dan perusahaan lainnya yang merupakan dalang kejahatan kemanusiaan di atas tanah Papua, dan terakhir menghentikan pengiriman dan agresi militer yang mengorbankan rakyat sipil di Nduga. (bbn/aga/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/aga