Pihak kepolisian akhirnya mengamankan tujuh orang remaja pelaku pengeroyokan di Desa Nyambu, Kecamatan Kediri, Tabanan yang menyebabkan seorang korbannya tewas. Kejadian ini diketahui pada Rabu, (13/3) yang sempat membuat geger warga. 

Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, kejadian awal dipicu soal suara kendaraan yang digeber oleh dua orang korban, yakni Rian Anggara, 26 tahun dan Maliki, 32 tahun asal Lombok Timur. Bahkan karena penganiayaan ini Rian Anggata tewas. 

Suara kendaraan yang digeber korban sempat membuat tersinggung para pelaku yang merupakan remaja warga sekitar. Bahkan sempat terjadi pengejaran oleh para tersangka terhadap dua korban hingga terjadi kasus penganiayaan ini.

Informasi lain yang sempat dikumpulkan, kedua pelaku bukan hanya sekali menggeber kendaraannya, tapi hal tersebut dilakukan beberapa kali yang membuat warga, khsusunya para pelaku akhirnya naik pitam.

Pihak kepolisian telah melakukan rekonstruksi pada kasus ini. Hingga berhasil mengamankan para pelaku dan dibawa ke Mapolres Tabanan. 

“Benar tujuh orang telah diamankan lengkap dengan barang bukti,” ujar Kapolsek Kediri Kompol Ni Luh Komang Sri Subakti pada Sabtu, (16/3). 

Ia menyebutkan, pada pengungkapan kasus ini pihaknya dibantu dari Tim Resmob Polda Bali. Untuk selanjutnya, kasus dilimpahkan ke Satuan Reskrim Polres Tabanan. 

“Untuk penyidikan lebih lanjut dilimpahkan ke Reskrim,” ujarnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP I Komang Agus Darmayana menyebutkan, ia masih menunggu petunjuk Kapolres Tabanan AKBP Leo Dedy Defretes. 

“Untuk rilis kasus, kami masih menunggu petunjuk pimpinan,” ujarnya.  

Sebelumnya, warga Desa Nyambu, Kecamatan Kediri digegerkan dengan penemuan dua orang tak dikenal penuh luka, Rabu (13/3). Satu orang kondisinya ditemukan telah tewas dan satu orang kondisinya sadar namun linglung. 

Penemuan dua orang ini ditemukan tepatnya di Pos Kambling, Banjar Carik Padang, Desa Nyambu, Kecamatan Kediri sekitar pukul 06.17 WITA. Dugaan sementara mereka ini adalah korban pengeroyokan. 

Polisi sepat mengira korban pengeroyokan adalah korban laka lantas karena motor yang dibawa dengan kondisi pretelan berada di lokasi kejadian dengan posisi tergeletak. Namun, setelah mendapat penanganan di rumah sakit, diketahui luka mereka ini tak mengarah ke lakalantas. Dari luka itu diketahui karena pengeroyokan. 

Selain itu, diperkuat dengan adanya sejumlah benda di lokasi kejadian seperti ditemukan kayu berisi ceceran darah. Batu berisi ceceran darah ditemukan di dekat korban yang tewas. Serta ditemukan ceceran darah di keramik pos kamling bagian dalam.