search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Potensi Budidaya Jamur Tiram di Rumah Panggung Menggiurkan
Kamis, 16 Juni 2022, 15:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/Potensi Budidaya Jamur Tiram di Rumah Panggung Menggiurkan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Meski dampak Pandemi Covid-19 terasa di semua sektor ekonomi, namun hal ini tidak berlaku bagi masyarakat Loloan Timur. 

Mereka memanfaatkan sisi bawah rumah panggung untuk budidaya jamur tiram. Tak dinyana, ternyata juga menginspirasi semangat para anak muda berwirausaha. 

Pembudidaya Jamur Tiram Wahyu Hidayatullah asal Lingkungan Loloan Timur, Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana mengungkapkan sejak badai Pandemi Covid-19 selama 2 tahun hingga kini, ia melakoni budidaya dengan memanfaatkan ruang bawah rumah panggung khas Bugis. 

Dan terbukti berhasil dimanfaatkan sebagai peluang usaha bagi masyarakat terutama kalangan anak muda. 

"Upaya budidaya jamur tiram tidaklah terlalu sulit bahkan hanya perlu menata kelembaban serta tidak terkena sinar matahari. Bahkan hasilnya pun lumayan cukup menggiurkan. Bibit untuk budidaya jamur sementara membeli di luar kabupaten, dan bahan jamur hitam mudah diperoleh," jelasnya. 

Wahyu pun mengemukakan, sekarang ada 2.000 log jamur yang harus ditatarapi di bilik ruang pelembaban jamur. Sedangkan limbah jamur bisa dimanfaatkan pakan belatung/ulat maggot BSF (black soldier fly). Dimana pakan ini baik juga untuk pakan ternak seperti unggas ayam dan burung. 

Dia menyebut untuk hasil panen dalam 1 hari panen 5 kg jamur tiram. Harga jamur per kilo Rp18 ribu. Dengan hasil usaha ini pun justru berpeluang menggerakan roda perekonomian tentu akan berjalan dengan baik. 

Yang diperlukan hanya modal ketelitian dan kesabaran serta mau berusaha sehingga hasilnya akan terasa optimal. 

Untuk pemasaran sendiri, dia memanfaatkan media sosial, pasar yang ada di Jembrana dan warung sekitar lingkungan Loloan. Harapannya tentu merambah ke tempat-tempat wilayah Jembrana lainnya.

Wahyu mendorong anak muda untuk memanfaatkan lahan di kampung yang tidak terpakai untuk berwirausaha. Atau salah satunya memanfaatkan ruang di bawah rumah panggung. 

Selain terlihat asri dan melestarikan budaya rumah panggung, ini juga bisa digunakan sebagai budidaya jamur tiram. 

"Intinya ikhtiar sambil berusaha ke depan tentu ada hasilnya," tutupnya.

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami