search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pura Pucak Bukit Sangkur Kembali Kemalingan, Ini Benda Sakral yang Dicuri
Rabu, 22 April 2020, 21:25 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Pratima di Pura Pucak Bukit Sangkur Banjar Kembangmerta, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan hilang dibawa maling. Akibatnya sejumlah arca dan barang berharga raib. Peristiwa itu baru diketahui setelah Jero Mangku mengantar umat yang hendak nangkil pada, Senin (20/4) siang. 


[pilihan-redaksi]
Rupanya kemalingan di Pura Pucak Bukit Sangkur sudah ketiganya kalinya. Sejumlah arca yang hilang tersebut adalah arca Bhatara Bayu berupa topeng Hanoman yang berisi mirah dan emas, perlengkapan Ida Pedanda saat muput upacara antara lain, ketu, genta, jotir dan wadah tirta dari kuningan. Arca berbentuk linggayoni, pis bolong sebanyak 3.000 kepeng, genta uter, bunga mas dan dua kota sesari.


Bahkan sejumlah barang bukti sebagai tempat menyimpan arca didapati berserakan di luar pura atau hutan yang berjarak sekitar 5 meter. Dalam pencurian ini maling merusak dua pelinggih. Masing-masing, Pelinggih Siwa Budha yang ada di bawah pura, dan Gedong Penegtegan meru tumpeng telu.


Informasi yang dihimpun, peristiwa kemalingan di tengah pandemi Corona ini diketahui setelah Jero Mangku I Wayan Darma Senin siang sekitar pukul 12.00 WITA hendak mengantar umat yang sedang nangkil.


Setibanya di Pura Jero Mangku Darma dikejutkan Pelinggih Siwa Budha yang ada dibawah pura dirusak. Dia pun langsung melaporkan ke Bendesa Adat Banjar Kembangmerta dan selanjutnya dilaporkan ke Polsek Baturiti.


Sesaat kemudian datang unit Reksrim Polsek Baturiti untuk melakukan olah TKP. Dan dari hasil olah TKP bahwa maling mengambil pratima dengan cara merusak gembok pelinggih dengan linggis. Akibatnya Pengempon pura  krama adat Banjar Kembangmerta dan Banjar Adat Antapan mengalami kerugian sekitar Rp 10 juta.


Kapolsek Baturiti Kompol I Nengah Sudiarta mengatakan saat ini pelaku tengah lidik. Berdasarkan olah TKP pelaku belum bisa diprediksi.


“Kita tengah lidik, memang ada sejumlah tempat arca didapati berserakan atau dibuang diluar pura,” ungkapnya, Selasa (21/4).


Diterangkan kemalingan diktetahui setelah Jero Mangku setempat mengantar umat sedang tangkil. Namun sampai di lokasi sebuah pelinggih didapati dalam keadaan berserakan dan kemudian dilaporkan ke Polsek Baturiti. 


“Begitu kami mendapat laporan, langsung ke lokasi kejadian dan dari hasil olah TKP maling rusak gembok pelinggih dengan linggis karena ada kerusakan,” ujar Kompol Sudiarta.

 

Dia pun menegaskan saat ini pelaku tengah lidik untuk bisa segera mengungkap. 


“Kita tegaskan sekarang pelaku tengah lidik, sejumlah saksi sudah kita mintai keterangan,” ujarnya.


Sementara itu Bendesa Desa Adat Kembangmerta I Nyoman Widastra mengakui bahwa terjadi pencurian di Pura Pucak Bukit Sangkur. Sejumlah arca dan barang berharga raib digondol maling. “Ada juga pis bolong yang dicuri sebanyak 3.000 kepeng,” ujarnya.

 

Pasca kejadian tersebut krama Desa Adat Kembangmerta rencananya menggelar upacara ngemargiang tebasan yang memiliki fungsi untuk mengembalikan kesucian pura. Upacara akan digelar Rabu (22/4) sekitar pukul 08.00 WITA. 
 

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami