RS Indonesia di Gaza Darurat Listrik, Lumpuh Total Dalam Beberapa Jam
beritabali.com/cnnindonesia.com/RS Indonesia di Gaza Darurat Listrik, Lumpuh Total Dalam Beberapa Jam
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara, Palestina, terancam lumpuh total dalam beberapa jam imbas pasokan BBM yang kian menipis untuk menghasilkan listrik.
Direktur Rumah Sakit Indonesia memperingatkan banyak nyawa pasien yang terancam jika pasokan listrik tak kunjung terpenuhi dan RS benar-benar berhenti beroperasi.
"Kami memperingatkan bahwa nyawa pasien kini dalam bahaya, dan kami menyerukan organisasi internasional untuk melakukan intervensi guna mencegah bencana," bunyi pernyataan RS Indonesia di Gaza seperti dikutip Al Jazeera pada Rabu (10/7).
Israel masih terus membombardir habis-habisan Jalur Gaza di bulan ke-10 agresi brutalnya ini. Selain membombardir, Israel juga memblokir akses warga Gaza terhadap air, makanan, hingga bahan bakar. Hal ini menjadikan seluruh kebutuhan utama termasuk sumber energi seperti bahan bakar minyak langka di sebagian besar daerah.
Sementara itu, sebagian besar rumah sakit yang masih beroperasi di Gaza, termasuk RS Indonesia, hanya mengandalkan generator untuk menghasilkan listrik.
Pasukan Israel menggempur empat bangunan sekolah dalam empat hari hingga menewaskan puluhan orang. Dari jumlah ini, tiga sekolah di antaranya merupakan fasilitas pendidikan yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), terutama Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Hari ini, Israel juga menyerang sekolah PBB di Gaza dan mengklaim serangan itu demi menargetkan Hamas yang berlindung di balik fasilitas Pendidikan tersebut.
"[Hamas] beroperasi di dalam markas besar UNRWA di daerah tersebut dan menggunakan sebagai pangkalan melakukan serangan terhadap pasukan IDF [Pasukan Pertahanan Israel," demikian menurut Israel, dikutip AFP.
Serangan intensif Israel di Gaza terjadi saat pembicaraan negosiasi gencatan senjata di Qatar berlangsung.
Negosiasi gencatan senjata berlangsung alot. Biasanya topik yang menjadi perdebatan adalah pertukaran sandera atau tahanan hingga interval gencatan senjata.
Israel melancarkan agresi ke Gaza sejak Oktober 2023. Imbas operasi ini, lebih dari 38.000 orang di Palestina tewas dan ratusan ribu rumah hancur. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net