Sebagian Besar Warga Terdampak Banjir di Jembrana Enggan Direlokasi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Warga korban bencana banjir bandang khususnya di Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo masih ada yang menolak rencana relokasi.
Salah satunya adalah Sunarti. Pascabanjir bandang pemerintah sudah mensosialisasikan adanya rencana relokasi rumah warga oleh pemerintah. Meski saat ini ancaman banjir sewaktu-waktu bisa saja menerjang kembali. Ia mengaku enggan pindah lantaran rumahnya sudah dihuni bertahun-tahun.
Menurutnya, jika direlokasi dirinya mengaku akan kesulitan beradaptasi di lingkungan yang baru.
"Saya mau disini saja, tidak mau pindah. Soalnya disini sudah lama dan sudah terbiasa, saya takut di tempat baru susah nyari pekerjaan," ujar Sunarti, Senin (21/11/2022).
Terkait adanya penolakan relokasi warga yang terdampak banjir, Perbekel Penyaringan I Made Dresta mengatakan sebagian besar warganya yang menjadi korban banjir menolak untuk direlokasi dengan berbagai alasan.
"Dari 20 Kk warganya yang rumahnya rusak parah, hanya 6 KK yang bersedia direlokasi. Sedangkan sisanya menolak. Pihaknya juga sudah oftimal melakukan sosialisasi ke warga terdampak terkait rencana relokasi, namun tetap ditolak," pungkasnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/jbr