search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sebagian Besar Warga Terdampak Banjir di Jembrana Enggan Direlokasi
Senin, 21 November 2022, 22:11 WITA Follow
image

beritabali/ist/Sebagian Besar Warga Terdampak Banjir di Jembrana Enggan Direlokasi.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Warga korban bencana banjir bandang khususnya di Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo masih ada yang menolak rencana relokasi.

Salah satunya adalah Sunarti. Pascabanjir bandang pemerintah sudah mensosialisasikan adanya rencana relokasi rumah warga oleh pemerintah. Meski saat ini ancaman banjir sewaktu-waktu bisa saja menerjang kembali. Ia mengaku enggan pindah lantaran rumahnya sudah dihuni bertahun-tahun.

Menurutnya, jika direlokasi dirinya mengaku akan kesulitan beradaptasi di lingkungan yang baru.

"Saya mau disini saja, tidak mau pindah. Soalnya disini sudah lama dan sudah terbiasa, saya takut di tempat baru susah nyari pekerjaan," ujar Sunarti, Senin (21/11/2022).

Terkait adanya penolakan relokasi warga yang terdampak banjir, Perbekel Penyaringan I Made Dresta mengatakan sebagian besar warganya yang menjadi korban banjir menolak untuk direlokasi dengan berbagai alasan.

"Dari 20 Kk warganya yang rumahnya rusak parah, hanya 6 KK yang bersedia direlokasi. Sedangkan sisanya menolak. Pihaknya juga sudah oftimal melakukan sosialisasi ke warga terdampak terkait rencana relokasi, namun tetap ditolak," pungkasnya.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami