search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Selain Mobil, Arab Saudi Izinkan Wanita Kendarai Kereta Cepat
Senin, 30 Januari 2023, 09:51 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Selain Mobil, Arab Saudi Izinkan Wanita Kendarai Kereta Cepat

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Keahlian wanita Arab Saudi semakin bervariasi. Tidak hanya bisa ngebut di jalan raya menggunakan mobil, mereka bahkan sudah lihai mengemudi kereta cepat.

Tharaa Ali menjadi salah satu wanita yang tidak menyia-nyiakan kebijakan 'liberal' Arab Saudi. Sejak wanita di negara tersebut diperbolehkan menyetir pada 2018, jam terbang Ali yang berusia 25 tahun saat itu masih sebatas mengelilingi kota asalnya di Jeddah dengan sedan.

Namun, tahun lalu Ali memberanikan diri mengikuti rekrutmen masinis kereta cepat di Haramain High Speed Railway. Ia pun terpilih dalam perebutan 32 slot masinis wanita dari 28 ribu pelamar.

Perusahaan tempat Ali bekerja menyediakan jasa bagi penumpang untuk menempuh 450 km antara Makkah dan Madinah dengan kecepatan hingga 300 km per jam. Mantan guru bahasa Inggris itu pun berhasil menyelesaikan perjalanan pertamanya bulan lalu.

"Hari pertama bekerja di sini seperti mimpi bagi saya--memasuki kereta, memasuki kabin," kata Ali kepada AFP, dikutip pada Minggu (29/1).

"Ketika berada di dalam kabin, Anda melihat hal-hal menuju ke arah Anda dengan kecepatan yang sangat tinggi. Perasaan takut menyelimuti saya, tetapi alhamdulillah, dengan waktu dan latihan intensif saya menjadi percaya diri," sambungnya.

Di lain sisi, Wakil Presiden Eksekutif Perusahaan Kereta Api Saudi Rayan al-Harbi memuji kualitas wanita Arab Saudi dalam bekerja. Menurutnya, kemampuan wanita tak kalah dengan para pria.

Al-Harbi menegaskan, wanita bisa kompetitif dalam hal mengendalikan kereta cepat. Hal ini sudah terbukti dalam masa pelatihan di mana para wanita Arab Saudi menunjukkan kemampuan mereka.

"Ini adalah bukti bahwa wanita Saudi memiliki kapasitas penuh ketika mereka diberdayakan untuk melakukan tugas seperti saudara laki-laki mereka," puji al-Harbi.

Pemerintah Arab Saudi yang mendobrak kebijakan "tak biasa" itu membuat proporsi pekerja wanita dalam angkatan kerja meningkat. Bahkan, angka tersebut meroket lebih dari dua kali lipat sejak 2016, dari 17 persen menjadi 37 persen.

Meski begitu, jumlah pengangguran di kalangan wanita Arab Saudi masih cukup tinggi. Tercatat ada 20,5 persen pada 2022, dibandingkan dengan 4,3 persen angka pengangguran pria di negara tersebut.

Banjirnya pengangguran wanita terjadi karena pelamar memadati beberapa lowongan kerja, termasuk posisi pengemudi. Hal ini seharusnya menjadi pemantik bagi para pembuat kebijakan Arab Saudi untuk menciptakan lapangan kerja baru bagi seluruh wanita yang tertarik berpartisipasi dalam perubahan ekonomi negara.

"Tantangan telah bergeser, dari mendorong wanita untuk bergabung dengan angkatan kerja menjadi menciptakan lapangan kerja yang cukup untuk mempekerjakan ribuan wanita Arab Saudi yang memasuki angkatan kerja setiap kuartal," kata Ekonom Arab Saudi Meshal Alkhowwaiter.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami