search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Selama Pandemi, PLN Bali Catat Penurunan Beban Puncak Listrik 660 MW
Kamis, 25 Juni 2020, 19:00 WITA Follow
image

GM PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Adi Priyanto (kiri)

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

General Manager (GM) PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Adi Priyanto menyebut beban puncak listrik di Bali selama masa pandemi mengalami penurunan menjadi 640-660 Mega Watt (MW) atau turun sekitar 30% dari catatan beban puncak pada tahun 2019 sebesar 980 MW.


[pilihan-redaksi]
Ia menjelaskan penurunan ini dikarenakan pemakaian listrik terjadi di pelanggan segmen bisnis seperti perhotelan yang mengurangi pemakaian listrik dan pemberlakuan pembatasan jam operasional pada sektor usaha lainnya. Ia mencatat terjadi penurunan dari pemakaian listrik dari segmen bisnis sebanyak 10% selama pandemi. Dirinya berharap masa pandemi covid-19 segera berlalu sehingga penggunaan listrik pada segmen bisnis akan kembali seperti semula. 


"Kita berharap setelah Covid-19 beban puncak dapat ditingkatkan optimal menjadi 980 MW kembali karena tingginya pemakaian listrik juga menjadi indikator bahwa ekonomi juga tinggi, begitu juga sebaliknya," ujarnya saat perkenalan kepada Wartawan setelah menggantikan GM sebelumnya Nyoman Suwarjoni Astawa, Kamis (25/6/2020) di Denpasar.


Kendati demikian, selama pandemi ternyata berdampak pada naiknya listrik pada segmen rumah tangga sebesar 2,7%. Hal ini, menurutnya karena kebijakan bekerja dari rumah atau 'Work From Home' (WFH) baik itu dari kalangan swasta atau PNS. Adi juga menekankan pelayanan PLN selama pandemi tetap akan siaga 24 jam baik itu melayani penambahan daya atau sambungan baru. 


Kedepan selain mengupayakan interkoneksi listrik Jawa-Bali (Bali Crossing) untuk pencapaian beban puncak listrik di Bali sebesar 1.400 MW, pihaknya juga mendukung Pemerintah Provinsi Bali dalam mewujudkan program Bali Energi Bersih melalui pengurangan bahan penggerak listrik dari minyak dan beralih ke tenaga surya (PLTS) atau uap (PLTU). 

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami