search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Soal Libur Idul Adha 3 Hari, Ini Kata Wapres Ma'ruf Amin
Selasa, 20 Juni 2023, 14:20 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Soal Libur Idul Adha 3 Hari, Ini Kata Wapres Ma'ruf Amin

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Pemerintah tengah membicarakan mengenai libur Hari Raya Idul Adha ditambah menjadi tiga hari. Hal tersebut kabarnya tengah menunggu keputusan dari Istana.

Terkait hal tersebut, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengambil keputusan terkait usulan tersebut.

Menurutnya, pemerintah memiliki perbedaan kriteria dalam penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah memang sudah lama. Menurutnya, sudah lama ada upaya untuk membuat satu kriteria tapi belum bisa.

"Lebaran memang sudah lama kita ada perbedaan. Perbedaan dalam kriteria menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah. Sudah lama diupayakan membuat 1 krieteria tapi belum bisa," ujarnya saat ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Senin (19/6/2023) kemarin.

Dengan demikian, Indonesia akan tetap mengambil sikap toleransi dan saling menghormati satu sama lain terhadap perbedaan pandangan dan keyakinan antar umat sesama muslim.

"Oleh karena itu sikap yang sudah dibangun yaitu adanya toleransi, sikap saling mengerti dan saling memahami adanya perbedaan itu," tuturnya.

Akan tetapi, Ma'ruf belum dapat memberikan kepastian terhadap usulan dua hari libur tersebut. "Sudah ada kan hari-harinya itu sudah dimasukkan. Liburnya sudah ada, dengan menghitung lebaran kemungkinan dua itu," katanya.

Perbedaaan Hari Idul Adha

Sebagai informasi, Muhammadiyah mengusulkan libur Idul Adha selama 2 hari.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti sebelumnya mengusulkan agar libur Idul Adha 1444 H menjadi dua hari. Dia mengatakan hal itu diperlukan jika Idul Adha dirayakan pada dua hari.

Dilihat dari situs resmi Muhammadiyah, Sabtu (10/6), usulan tersebut dia sampaikan dalam acara Pengukuhan Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan 'Aisyiyah Kota Surakarta Periode 2022-2027 di Wisma Batari Surakarta, Rabu (7/6).

Berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H, tanggal 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada hari Senin, 19 Juni 2023. Jadi, Idul Adha atau 10 Zulhijah 1444 H jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023. Keputusan ini berdasarkan kriteria Hisab Hakiki Wujudul Hilal.

Menurut Mu'ti, hasil perhitungan dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah ini sangat potensial berbeda dengan Kementerian Agama karena tinggi hilal pada 29 Zulkaidah 1444 H masih kurang dari 3 derajat. Atas dasar ini, katanya, besar kemungkinan Sidang Isbat akan menetapkan Idul Adha jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023, sehingga Idul Adha 1444 H kemungkinan akan berbeda antara Muhammadiyah dan pemerintah.

Mu'ti pun mengusulkan agar pada Rabu, 28 Juni 2023, juga menjadi hari libur nasional. Hal ini agar warga Muhammadiyah dapat melaksanakan salat Id dengan tenang dan khusyuk.

Sementara itu, pemerintah memutuskan Idul Adha tahun ini jatuh pada 29 Juni 2023.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami