search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Terungkap Adu Mulut Biden-Netanyahu Soal Gaza, Sinyal AS-Israel Retak
Rabu, 13 Desember 2023, 11:48 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Terungkap Adu Mulut Biden-Netanyahu Soal Gaza, Sinyal AS-Israel Retak

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden membeberkan percakapan terbarunya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang tak berjalan mulus saat membicarakan situasi di Jalur Gaza Palestina.

Dalam pertemuan dengan donor kampanye Partai Demokrat untuk pemilu 2024 di Washington, Biden memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan terus kehilangan dukungan internasional gegara agresi brutalnya ke Jalur Gaza Palestina yang kian membabi buta.

Biden mengatakan lewat telepon ia mewanti-wanti Netanyahu harus segera mengubah pemerintahannya yang berhaluan garis keras terutama dalam menangani konfliknya dengan Palestina jika tak ingin terus kehilangan dukungan.

"Keamanan Israel bisa bergantung pada Amerika Serikat, namun saat ini Israel memiliki lebih dari Amerika Serikat. Israel memiliki (dukungan) Uni Eropa, memiliki Eropa, dan memiliki (dukungan) sebagian besar dunia," kata Biden pada Selasa (12/12) di Washington.

"Namun mereka (Israel) mulai kehilangan dukungan tersebut karena pemboman tanpa pandang bulu yang terjadi," papar Biden menambahkan seperti dikutip Al Jazeera.

Dalam kesempatan itu, Biden juga membeberkan percakapan pribadinya dengan Netanyahu.

Biden menuturkan Netanyahu menyerang balik dirinya saat ia menyinggung agresi Israel ke Palestina telah memakan banyak korban jiwa.

Politikus Demokrat itu bahkan mengaku sampai memperingatkan Netanyahu agar tidak mengulang kesalahan saat tragedi teror 11 September 2001 atau 9/11 terjadi.

Biden mengungkap jawaban Netanyahu di mana sang pemimpin Israel itu berkata: "Anda (AS) mengebom Jerman, Anda menjatuhkan bom atom, banyak warga sipil tewas."

"Ya itu sebabnya semua lembaga ini (PBB dan lainnya) didirikan setelah perang Dunia II, untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi...jangan membuat kesalahan yang sama seperti yang kita lakukan pada 9/11. Tidak ada alasan mengapa kita harus berperang di Afghanistan," ucap Biden mengulang jawabannya saat itu kepada Netanyahu seperti dikutip Reuters.

Biden juga mengaku kerap memiliki perbedaan pendapat dengan pejabat Israel, termasuk Netanyahu, terlepas dari kedekatan kedua negara.

Ia bahkan membeberkan pernah mengirim foto kepada Netanyahu dan menulis di foto tersebut: "I love you but I don't agree with a damn thing you had to say."

"Hari ini juga sama. Saya memiliki beberapa perbedaan dengan pemimpin Israel," ujar Biden seperti dikutip CNN.

Ini adalah pernyataan Biden paling kritis terhadap Israel, terutama sejak sekutu AS di Timur Tengah itu melancarkan agresinya ke Palestina pada 7 Oktober lalu.

Agresi Israel ke Palestina terjadi imbas serangan dan penyanderaan yang dilakukan milisi Hamas. Di awal agresi Israel, AS lantang mendukung Israel untuk melakukan "apa saja"sebagai bentuk pertahanan diri dari serangan milisi penguasa Jalur Gaza itu.

AS bahkan tutup mata terhadap serangan balasan Israel ke Jalur Gaza yang jauh lebih brutal dan jelas-jelas menargetkan warga sipil.

Hingga kini, agresi Israel ke Palestina sejak 7 Oktober lalu telah menewaskan lebih dari 18.200 orang dan melukai lebih dari 50 ribu orang. Jumlah korban tewas ini dua kali lipat dari jumlah korban meninggal invasi Rusia ke Ukraina yang telah berlangsung sejak Februari 2022 lalu.

Akibat korban sipil yang makin melonjak, AS mulai "menjaga jarak" dalam menunjukkan dukungannya terhadap Israel. Meski kekeh mendukung Israel yang enggan gencatan senjata, Biden semakin vokal menekankan Israel agar meminimalisir korban sipil selama operasi militernya berlangsung di Gaza.

Biden bahkan disebut kewalahan mengontrol Netanyahu lantaran banyak perbedaan pendapat antara keduanya dalam merespons situasi di Jalur Gaza.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami