Turki Akan Seret Kejahatan Perang Israel ke Pengadilan Internasional
beritabali.com/cnnindonesia.com/Turki Akan Seret Kejahatan Perang Israel ke Pengadilan Internasional
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan akan menyeret Israel ke Pengadilan Kejahatan Internasional (International Criminal Court/ICC) atas kejahatan perang terhadap Palestina.
Selain itu, Erdogan menyebut Turki juga telah mencoret Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Menurutnya, Netanyahu bukan lagi sosok pemimpin yang bisa diajak bicara.
"Kami telah mencoretnya," kata Erdogan di dalam pesawat kepresidenan usai mengunjungi Kazakhstan, seperti dikutip dari CNN, Sabtu (4/11).
Turki semakin gencar mengecam serangan Israel terhadap Palestina. Keinginannya untuk menyeret Israel ke pengadilan internasional juga diumumkan oleh Erdogan pada rapat umum pro-Palestina baru-baru ini.
"[Turki mendukung] inisiatif yang akan membawa pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang Israel ke Pengadilan Kriminal Internasional," ujarnya.
"Otoritas terkait kami, khususnya Kementerian Luar Negeri, akan melaksanakan tugas ini," imbuhnya.
Erdogan juga akan segera bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Blinken disebut telah menambahkan daftar kunjungan ke Turki dalam tur diplomasinya di Timur Tengah.
Di sisi lain, pasukan Israel makin agresif melakukan serangan baik udara maupun darat kepada warga Palestina. Tak hanya ambulans, pasukan Israel menggempur rumah sakit, toko roti, hingga kamp pengungsian.
Menurut data per Jumat (3/11) menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, sebanyak 3.760 anak-anak meninggal dunia selama agresi Israel di Palestina.
Organisasi kemanusiaan yang fokus pada perlindungan anak, Save the Children, menyebut jumlah korban anak yang tewas dalam agresi Israel sebulan terakhir ini melampaui total korban anak di seluruh zona konflik tiap tahunnya sejak 2019.
Terbaru, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan satu anak meninggal dunia setiap 10 menit di Palestina akibat serangan Israel.
"Sudah sekian hampir 10.000 by now meninggal dan setiap 10 menit, 1 anak meninggal. Ini adalah katastrofe kemanusiaan, yang tadi bapak presiden sampaikan, tidak bisa kita terima," katanya di Lanud Halim Perdanakusuma, Sabtu (4/11).(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net