search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ukraina Peringati Tragedi Holodomor, Genosida Yang Kini 'Terulang'
Minggu, 27 November 2022, 10:20 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Ukraina Peringati Tragedi Holodomor, Genosida Yang Kini 'Terulang'

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Ukraina memperingati tragedi Holodomor pada Sabtu (26/11). Holodomor dikenal juga sebagai tragedi teror kelaparan yang terjadi pada era Uni Soviet.

Melansir AFP, pada 90 tahun yang lalu, jutaan orang di Ukraina tewas akibat kelaparan yang terjadi saat masa kepemimpinan Joseph Stalin. Ukraina dan sejumlah negara barat telah menetapkan tragedi tersebut sebagai peristiwa genosida.

Memperingati tragedi tersebut, lilin menyala di tengah kota Kyiv. Sejumlah pendeta berjubah hitam berkumpul untuk sebuah upacara keagamaan.

"Kami berdoa bagi mereka yang tewas dalam kelaparan," ujar Uskup Agung Filaret.

Salah seorang pensiunan yang menghadiri upacara tersebut, Ganna Pertchuk, berpendapat bahwa Holodomor bukan disebabkan oleh panen yang buruk, melainkan pemusnahan yang secara sengaja menyasar orang-orang Ukraina.

"Apa yang terjadi di tahun 1930-an adalah genosida, dan yang terjadi sekarang juga merupakan genosida," kata Pertchuk.

Peringatan ini terjadi di tengah situasi perang yang terus berkecamuk antara Ukraina dan Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah bahwa Ukraina akan terus melawan serangan Rusia.

"Dulu, mereka ingin menghancurkan kita dengan kelaparan, sekarang dengan kegelapan dan dingin. Kita tidak bisa dihancurkan," ujar Zelensky.

Pada November 1932, Uni Soviet di bawah kepemimpinan Joseph Stalin menyita semua biji-bijian dan ternak dari Ukraina. Termasuk juga di dalamnya sejumlah benih yang dibutuhkan untuk menanam.

Tindakan itu membuat warga Ukraina harus berhadapan dengan kelaparan pada tahun 1932-1933. Akibatnya, sekitar 8 juta orang dinyatakan meninggal dunia. Sejumlah peneliti bahkan menduga jumlah korban yang tewas melebihi angka tersebut.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami