Ada "Harta Karun" Migas Sekelas Blok Masela
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan adanya potensi temuan migas kakap sekelas Blok Masela di Indonesia. Temuan tersebut setidaknya berada di wilayah kerja Andaman yang terletak di perairan Aceh.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa eksplorasi baru di Blok Andaman mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan, bahkan bisa menjadi Blok Masela kedua yang dimiliki RI. Namun sayang, Dwi tak menjelaskan secara detail, apakah temuan yang dimaksud itu Blok Andaman II atau Blok Andaman III.
Pasalnya, kedua Blok tersebut sama-sama berada di wilayah perairan Aceh, namun dikelola oleh operator yang berbeda. Adapun untuk Blok Andaman III proses pengeboran telah selesai dikerjakan, sementara untuk Blok Andaman II proses pengeborannya masih berlangsung.
Dwi berharap pada akhir Juni ini, potensi besar dari Blok Andaman dapat dibuktikan. "Eksplorasi baru di Andaman Aceh punya potensi besar, sudah tajak sekarang berlangsung. Mudah mudahan akhir juni bisa terbukti ada cadangan yang cukup besar itu dan Andaman bisa jadi Masela kedua," kata Dwi saat ditemui di Jakarta, Senin (30/5/2022).
Seperti yang diketahui, produksi Blok Masela diharapkan mampu memproduksi 9.5 juta ton LNG per tahun dan gas pipa sebesar 150 mmscfd. Proyek Blok Masela diharapkan dapat berproduksi pada 2027 mendatang dengan investasi pengembangan ditaksir mencapai US$ 18 miliar - US$ 20 miliar.
Sebelumnya, SKK Migas mengatakan bahwa perusahaan asal Inggris yakni Premier Oil telah melakukan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 pada Selasa (10/5/2022). Adapun, sumur eksplorasi ini terletak di Wilayah Kerja (WK) Andaman II, 150 km sebelah utara Kota Lhokseumawe, dengan kedalaman air laut 4,236 ft.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menyampaikan pengeboran eksplorasi ini dimaksudkan untuk menguji dan mengevaluasi potensi kandungan gas yang terdapat pada struktur Timpan yang berada di bagian barat WK Andaman II. Sumur Timpan-1 sendiri di bor secara vertikal dengan menggunakan anjungan pengeboran Drill Ship West Capella.
Menurut Julius, penemuan cadangan migas baru menjadi salah satu target SKK Migas dan akan berperan penting dalam upaya meningkatkan produksi hulu migas secara berkelanjutan. Utamanya untuk mencapai target jangka panjang tahun 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).
"Ke depan, potensi hulu migas akan didominasi dari laut dalam, maka keberhasilan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 diharapkan dapat lebih mendorong investor untuk lebih berinvestasi di pengeboran laut dalam", kata Julius dalam keterangan tertulis, Kamis (12/5/2022).(sumber: cnbcindonesia.com)
Reporter: bbn/net