Masyarakat Indonesia Cari Bahan Pokok di Google
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Google menemukan kalau masyarakat Indonesia makin banyak mencari kebutuhan bahan pokok di halaman Google Search atau penelusuran.
Tercatat data dari Google Trends menunjukkan kalau penelusuran terkait 'bahan pokok' naik 24 persen dari kuartal satu (Q1) 2021 ke Q1 2022.
Ini menunjukkan kalau orang Indonesia makin banyak yang ingin membeli produk makanan dan minuman dengan mudah dari rumah.
Industry Analyst dari Google, Iftikar Izzaturrahman menyampaikan, tren ini sejalan dengan laporan 2021 e-Conomy SEA yang menunjukkan bahwa ekonomi digital Indonesia didorong oleh e-commerce, yang tumbuh sekitar 52 persen per tahun.
"Nilainya diperkirakan bakal mencapai 104 miliar dolar AS (Rp 1.515 triliun) hingga 2025," kata Ifti dalam konferensi pers virtual, Kamis (12/5/2022).
Ia mengatakan, pandemi telah menciptakan tambahan 21 juta pengguna internet di Indonesia per akhir semester satu 2021.
"Maka tidak mengherankan jika saat ini ada begitu banyak pengguna yang berbelanja bahan pokok secara online, mengingat kemudahan dan kemajuan yang terjadi di berbagai area utama seperti logistik dan manajemen inventaris," ujar Ifti.
Laporan e-Conomy menunjukkan bahwa di Asia Tenggara, belanja bahan pokok yang dilakukan secara online baru 2 persen.
Angka ini dibandingkan dengan 25 persen populasi yang kini senang berbelanja online untuk produk-produk selain bahan pokok.
Laporan lain dari L.E.K Insights pada November 2021 menunjukkan bahwa penjualan bahan pokok secara online tumbuh 4 sampai 5 kali lipat dari 2019-2020, dan nilainya diperkirakan akan mencapai 5-6 miliar dolar AS (Rp 72-87 triliun) hingga 2025.
Secara khusus, Google Trends (di Tab Shopping di Google Search) juga mencatat kenaikan minat penelusuran, pada sejumlah bahan pokok utama selama periode satu tahun dari Q1 2021 hingga Q1 2022.
Berikut data kenaikan penelusuran bahan pokok di Google:
- Penelusuran untuk "sayur" tumbuh 90 persen
- Penelusuran untuk "garam" tumbuh 60 persen
- Penelusuran untuk "madu" tumbuh 50 persen
- Penelusuran untuk "mie" tumbuh 25 persen
- Penelusuran untuk "telur" tumbuh 22 persen
- Penelusuran untuk "susu" tumbuh 18 persen
Dengan berbagai data di atas, Ifti juga memberikan tips ke para brand agar bisa menangkap peluang pertumbuhan belanja kebutuhan pokok yang dilakukan masyarakat Indonesia.
Pertama, brand disarankan untuk memahami tren pasar terkait grocery dengan memanfaatkan Google Trends.
Kedua, ambil tindakan. Brand diminta memastikan ketersediaan produk yang sedang trend di bisnis mereka dan manfaatkan solusi pemasaran Google secara menyeluruh.
Ketiga, ukur performa. Brand disarankan untuk mengukur kinerja bisnis dan marketing secara berkala. Itu dilakukan demi menilai efektivitas strategi dan solusi pemasaran yang mereka perbuat.
Reporter: bbn/net