search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mulut Terasa Asam Saat Tidak Merokok Ini Pendapat Dokter
Senin, 30 Mei 2022, 22:55 WITA Follow
image

bbn/Suara.com/Mulut Terasa Asam Saat Tidak Merokok Ini Pendapat Dokter

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Rokok dapat menyebabkan adiksi atau kecanduan. Kondisi itu bisa dirasakan baik perokok konvensional maupun elektrik atau vape akibat adanya kandungan nikotin.

Dampak kecanduan nikotin bisa sangat beragam, baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, yang bisa sangat buruk bagi kesehatan. 

Salah satu efek jangka pendek merokok adalah perasaan tidak nyaman bagi penggunanya apabila tidak merokok hanya dalam hitungan beberapa jam. Misalnya, sensasi mulut terasa asam.

Dokter Spesialis Paru dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.P(K) menjelaskan, mulut asam termasuk bagian dari gejala putus nikotin yang bisa terjadi pada pecandu rokok.

"Memang pada saat mau berhenti rokok akan ada gejala putus nikotin, gejala sakau yang akan muncul. Lamanya mungkin akan hilang relatif 1 bulan, memang ada masa-masa yang tidak menyenangkan pada saat seseorang mau berhenti merokok," jelas dr. Feni dalam webinar Hari Tanpa Tembakau Sedunia dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Senin (30/5/2022).

Selain mulut terasa asam, gejala putus nikotin juga bisa menyebabkan nafsu makan meningkat, sulit berkonsentrasi, perubahan suasana hati, hingga depresi.

"Itu semua adalah efek samping dari putus nikotin dan efek kekurangan dopamin yang dikeluarkan oleh nikotin yang digunakan. Jadi pada saat orang berhenti merokok, nikotin yang biasa memancing keluarnya dopamin atau hormon bahagia itu jadi berkurang atau tidak ada. Itulah yang menimbulkan rasa tidak nyaman," imbuh Ketua Kelompok kerja bidang rokok PDPI tersebut.

Efek samping tersebut serupa dengan gejala sakau pada pengguna narkoba, lanjut dokter Feni.

Sehingga, selama masa putus nikotin tersebut, orang yang memang ingin berhenti merokok disarankan mendapatkan pendampingan dari tenaga profesional juga didukung oleh keluarga.

"Agar masa yang tidak menyenangkan itu bisa dilewati. Karena mulut asam itu salah satu gejala yang tidak menyenangkan pada saat ingin berhenti merokok. Pada saat tidak nyaman, sehingga rokok lagi yang dicari," pungkasnya.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami