search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Cak Imin Tegaskan Isu Duet Prabowo-Puan Harus Seizin Dirinya
Kamis, 8 September 2022, 08:53 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Cak Imin Tegaskan Isu Duet Prabowo-Puan Harus Seizin Dirinya

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin angkat suara merespons wacana duet Prabowo Subianto dan Puan Maharani usai pertemuan keduanya di kediaman Prabowo, Hambalang, Bogor pada Minggu (4/9) lalu.

Cak Imin menegaskan semua keputusan yang menyangkut Gerindra tetap harus seizin dirinya. Menurutnya Gerindra dan PKB telah bersepakat untuk berkoalisi menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024.

"Kita sama Gerindra udah tanda tangan, untuk semua keputusan adalah di Pak Prabowo sama saya," kata Cak Imin saat peluncuran buku yang ia tulis 'Visioning Indonesia: Arah Kebijakan dan Peta Jalan Kesejahteraan' di kawasan Senayan, Rabu (7/9).

Turut hadir dalam acara itu Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menpora Zainuddin Amali, Menaker Ida Fauziyah, Mendes Abdul Halim Iskandar, Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, dan sejumlah anggota DPR dan perwakilan duta besar di Indonesia.

Cak Imin menilai wacana duet Prabowo-Puan harus kembali dibicarakan dengan melibatkan PKB. Terlebih, menurutnya, suara PKB juga akan menentukan andai keduanya berpasangan dan maju di Pilpres.

Oleh karena itu, Wakil Ketua DPR itu mengaku akan membicarakan hal itu langsung dengan Puan dalam rencana pertemuan keduanya pekan ini. Ia mengaku akan tanya ke Puan terkait hasil pertemuannya dengan Prabowo.

"Sehingga besok, minggu ini, saya ketemu Bu Puan juga khusus empat mata dengan Bu Puan, sudah janjian untuk follow up apa yang terjadi antara ikatan Gerindra dan PKB," kata dia.

Di sisi lain, Cak Imin menjelaskan bahwa dorongan agar dirinya maju di Pilpres merupakan keputusan Muktamar partai. Sehingga, andai dirinya maju dan hanya menjadi cawapres, hal itu juga harus kembali dibahas dalam Muktamar dengan melibatkan semua kader daerah.

"Kalau ada perubahan menjadi cawapres ya saya harus Muktamar lagi mengundang seluruh cabang dan DPW untuk mendiskusikan," kata dia.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami