Korea Utara Kecam Lawatan Pelosi ke Taiwan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Korea Utara mengecam lawatan Ketua Dewan Perwakilan (DPR) Amerika Serikat, Nancy Pelosi, ke Taiwan pada Rabu (3/8).
Pemerintahan Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un menganggap lawatan Pelosi itu "campur tangan yang kurang ajar" Amerika dalam urusan internal China.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan Pyongyang akan "sepenuhnya mendukung" posisi Beijing, menyalahkan Washington karena meningkatkan ketegangan di kawasan itu akibat lawatan Pelosi.
"Campur tangan AS yang kurang ajar dalam urusan internal negara lain dan provokasi politik dan militernya yang disengaja, memang merupakan akar penyebab gangguan perdamaian dan keamanan di kawasan itu," kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita pemerintah Korut, KCNA.
"Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari China dan masalah Taiwan berkaitan dengan urusan dalam negeri China."
Pernyataan itu mendukung protes keras Beijing atas kunjungan itu, menyebutnya "hak negara berdaulat untuk mengambil tindakan balasan."
"Kami dengan keras mengecam campur tangan kekuatan eksternal dalam masalah Taiwan, dan sepenuhnya mendukung sikap adil pemerintah China untuk dengan tegas mempertahankan kedaulatan negara dan integritas teritorial," ucap Korut seperti dikutip AFP.
China adalah sekutu lama dan dermawan ekonomi Korea Utara.
Hubungan mereka ditempa dalam pertumpahan darah Perang Korea, ketika Mao Zedong mengirim jutaan "sukarelawan" untuk melawan pasukan PBB yang dipimpin AS terhenti.
Baca juga:
Rusia-Korut Kompak Bela China
Sejak itu, relasi Beijing dan Pyongyang naik turun selama bertahun-tahun karena ambisi nuklir Pyongyang yang berkembang. Meski begitu, Korut dan China telah bekerja sama untuk menjaga hubungan baik keduanya.
Selain Korut, sekutu dekat China lainnya, Rusia, juga turut mengecam lawatan Pelosi dan membela Beijing.
Kremlin mengatakan kunjungan Pelosi ke Taiwan jelas-jelas merupakan sebuah provokasi. Pemerintahan Presiden Vladimir Putin menyatakan solidaritas penuh terhadap China terkait isu ini.
"Apa yang terkait dengan tur (Pelosi) ini dan kemungkinan kunjungan ke Taiwan adalah provokasi murni," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan di Moskow, Selasa (2/8).
"Kami ingin menekankan sekali lagi bahwa kami benar-benar dalam solidaritas dengan China."(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net