search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mendagri Tito: Sukses Tangani Corona, Sukses Pilkada 2020 Minim Konflik Sosial
Kamis, 27 Februari 2020, 13:35 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof. H. M. Tito Karnavian, Ph.D., meminta seluruh Pemerintah Daerah serius menghadapi dampak COVID-19 atau penyebaran Virus Corona, terutama yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi. 

[pilihan-redaksi]
Hal itu diungkapkannya saat membuka Rapat Koordinasi Bidang Politik dan Pemerintahan Umum dan Deteksi Dini Mendukung Sukses Pilkada Serentak Tahun 2020 di Bali Nusa Dua Convention Center, Kamis (27/2).

“Perintah Bapak Presiden, kita harus melaksanakan sejumlah langkah untuk menghadapi tekanan ekonomi selain akibat perang dagang antara US vs China, dan Brexit di Inggris, juga dampak COVID-19 atau Korona," jelasnya.

Salah satu sektor yang terkena dampak dari adanya penyebaran Virus Corona yang berasal dari Tiongkok adalah sektor pariwisata. Pasalnya, wisatawan Tiongkok menjadi pangsa pasar wisata di Indonesia. Tak hanya itu, Tiongkok menjadi rekan impor-ekspor bagi Indonesia. 

“Dampaknya otomatis di wisata, karena Tiongkok itu sekarang middle classnya meningkat, turisnya termasuk terbesar ke seluruh dunia termasuk ke Indoneisa, otomatis wisata akan terdampak, ini yang paling utama. Kemudian, Tiongkok menjadi partner nomor 1 di bidang import, berbagai jenis barang, mulai teknologi, manufaktur, makanan, dan bahan-bahan yang menjadi manufaktur kita di sini. Tiongkok juga partner nomor 1 untuk export karena pasarnya sangat besar. Dengan adanya wabah ini, berpegaruh cukup signifikan dan membuat perlambanan ekonomi,” ujarnya.

Dengan adanya isolasi di beberapa Kota di Tiongkok, meruntuhkan secara perlahan pertumbuhan yang telah dibangun di wilayah itu. Sementara itu, penurunan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok, sedikit banyaknya akan memengaruhi perlambatan ekonomi di Indonesia.

“Dengan adanya lock down di Tiongkok, kota-kota diisolasi, ini menimbulkan efek psikologis masyarakat di Tiongkok terutama membuat mesin produksi menjadi lamban, pabrik dan kantor tutup. Ini pengaruhnya besar sekali, karena 1% penurunan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok akan berdampak sekitar 0,06 pelambanan ekonomi di kita, ini harus kita antisipasi bersama,”paparnya.

Kesuksesan dalam menangani dampak virus korona, dapat menjadi jalan untuk mensukseskan Pilkada Tahun 2020 yang sukses minim konflik sosial.

“Kita melihat bahwa kesuksesan menangani dampak corona, dapat membuat stabil, ini akan memberikan jalan yang mulus untuk Pilkada yang lancar, tapi kalau terjadi gejolak yang tak teratasi yang menimbulkan ada gejala sosial, akan membuat jalan tersebut berliku, berbatu, Pilkada menjadi sulit untuk dikelola,” ucapnya.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami