Pemilik Kafe di Jimbaran Hantam Bule Australia dengan Kursi Kayu hingga Tewas
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Kasus pembunuhan bergeser ke wilayah Kuta Se?atan. Diduga mabuk dan tidak bisa kontrol diri saat minum arak, seorang bule asal Australia bernama Troy Johnston Mccallum Scott (40) tewas mengenaskan di tangan pemilik kafe I Gede Wijaya.
Pemilik kafe yang tinggal di Banjar Werdhi Kosala Ungasan spontanitas menghajar kepala Troy dengan kursi kayu. Akibatnya, pria yang beristrikan wanita asal Bali, Ni Nyoman Purnianti (30) itu tewas dalam kondisi kepala bersimbah darah.
Peristiwa tragis ini terjadi di Uncle Benz Cafe di Jalan Pantai Balangan Nomor 16, Jimbaran, Kuta Selatan.
Menurut Kapolresta Denpasar Kombespol Bambang Yugo Pamungkas saat menggelar rilis di Polsek Kuta Selatan, pembunuhan tersebut terjadi pada Rabu 22 Februari 2023 sekitar pukul 19.30 WITA. Berawal Troy pamitan ke istrinya Ni Nyoman Purnianti untuk pergi minum-minum di TKP. Sementara lokasi kafe berjarak 50 meter dari rumahnya korban.
"Satu jam kemudian Troy masih sempat mengirim pesan ke istrinya kalau ia masih minum di kafe," ungkap Kombes Bambang.
Tak lama berselang, istrinya Purnianti ketiduran dan terbangun keesokan harinya, pada Kamis 23 Februari 2023 sekitar pukul 03.45 WITA. Namun sang istri heran, Troy belum pulang. Sehingga sang istri memutuskan untuk mencarinya di kafe dibantu adiknya, I Gede Juni Artawan.
Tiba di sana, Purnianti langsung lemas setelah melihat suaminya tergeletak di teras kafe bersimbah darah. Perempuan asal Lombok, Nusa Tenggara Barat itu melihat ada luka robek di kepalanya. Ia langsung berlari memeluk pria bertato itu serta memanggilkan ambulans.
"Korban segera dilarikan ke RS BIMC Kuta," ungkap perwira melati tiga di pundak itu.
Apa mau dikata, nasib berkata lain. Tim medis menyebutkan Troy sudah meninggal. Tidak terima suaminya tewas, Purnianti melaporkan kasus tersebut ke Polsek Kuta Selatan. Dari hasil penyelidikan Tim Opsnal Reskrim Polsek Kuta Selatan, pelaku berhasil ditangkap yakni pemilik kafe.
"Pelaku Gede Wijaya ditangkap di rumahnya kawasan Banjar Werdhi Kosala Ungasan," terang Kombes Bambang.
Diinterogasi Polisi, Gede Wijaya mengaku baru mengenal korban sejak 2 hari lalu. Pascakejadian, Troy datang dan memesan arak di kafe miliknya. Karena kafe sepi, korban mengajak pelaku untuk minum bersama.
Tapi setelah mabuk, Troy ternyata tidak bisa kontrol diri hingga ke luar kafe. Bahkan, ia meracau dan melemparkan botol dan gelas ke jalan.
"Dari pengakuan pelaku, korban tidak bisa mengontrol dirinya dan mengamuk di kafe," ujar Kombes Bambang.
Parahnya, Troy sempat mengencingi kaki kiri Wijaya. Pelaku kembali mengatakan dirinya masih tetap bersabar melihat tingkah laku korban. Bahkan, pelaku berusaha menenangkan korban.
Tapi Troy malah kian menjadi-jadi. Mirisnya lagi, korban berkepala plontos itu memukul pinggang dan menggigit leher Wijaya. Sehingga pelaku kabur dan masuk ke dalam kafe, tapi malah tetap dikejar oleh korban. Troy mencoba melempar kursi kayu ke arah pelaku dan berhasil direbut pelaku.
Nah, setelah kursi berhasil direbut, pemilik kafe ini sontak kalap dan menghantam kursi ke arah kepala korban. Tak lama kemudian, Troy terhuyung-huyung berjalan keluar hingga akhirnya jatuh tersungkur bersimbah darah.
Pemilik kafe langsung menutup kafenya dan pulang, ia mengira korban hanya pingsan. Paginya, kematian Troy baru diketahui oleh istrinya Purnianti.
Dalam kasus ini Kombes Bambang mengatakan pelaku mengaku menyesal atas perbuatannya ini karena emosi sesaat. Ia dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman pidana 15 tahun.
"Saya sangat menyesal, saya tidak berniat membunuh hanya emosi sesaat," ungkap pelaku ke awak media.
Editor: Robby
Reporter: bbn/bgl