search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Terapi Lumba-Lumba Bagi Penderita Stroke dan Autis
Minggu, 22 Juli 2007, 10:33 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Lumba-lumba selama ini dikenal sebagai hewan yang bersahabat dengan manusia karena sering menolong nelayan di tengah laut. Selain itu, lumba-lumba juga cukup piawai menghibur manusia di arena pertunjukan sirkus. Di Lovina, Buleleng Bali, 2 ekor lumba-lumba mempunyai kegiatan berbeda dibanding lumba-lumba lainnya yakni melayani terapi penyembuhan stroke dan autisme.

Jon dan Jack, merupakan 2 ekor lumba-lumba jenis hidung botol berusia 6 dan 4 tahun yang mempunyai kemampuan melakukan terapi penyembuhan penyakit. Sambil melayani terapi penyembuhan penyakit khususnya penderita stroke dan autisme, bekas lumba-lumba sirkus ini juga menghibur tamu yang datang ke tempat tinggal mereka di sebuah kolam renang hotel di Lovina Buleleng.

Salah satu warga yang menikmati terapi kesehatan Jon dan Jack adalah Ketut Oka Paramarta. Ketut menjalani terapi ini setelah mengalami 2 kali serangan stroke (tahun 2001 dan 2003) serta mengalami gangguan berbicara.

Saya baru mencoba terapi ini, rasanya agak berbeda dengan terapi lainnya. Lumba-lumba ini sepertinya tahu bagian tubuh saya yang kurang beres, kata Ketut.

Selain oka, warga lain yang mengikuti terapi lumba-lumba ini adalah Bing Wijaya yang menderita lumpuh dalam setahun terakhir. Setelah menjalani terapi ini sebanyak 5 kali, Bing dapat menggerakkan bagian tubuhnya dan mulai bisa berjalan.

Menurut terapis lumba-lumba (dolphin therapist) dari Jerman, dr Hajnalka Leonhardt, terapi lumba-lumba untuk penyembuhan penyakit ini sudah dikenal di beberapa negara seperti Amerika serikat, Australia, Israel, dan Turki. “Dalam terapi ini, lumba-lumba mendeteksi sekaligus melakukan proses penyembuhan penyakit dengan sonar system dan suara ultra ( ultra sound) yang dipancarkan dari tubuhnya."

Untuk bisa menikmati terapi ini, setiap pasien dikenakan biaya yang cukup mahal yakni satu juta rupiah untuk 30 menit terapi. Biaya terapi ini relatif mahal karena biaya perawatan seekor lumba-lumba mencapai 10 juta rupiah per bulannya. Selain itu , dari sekitar 80 jenis lumba-lumba yang ada di dunia, hanya sekitar 3 jenis lumba-lumba yakni bottle nose dolphin, spinner dolphin, dan spotted dolphins yang mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan penyakit.

Jadi jika anda sedang berada di Bali khususnya Buleleng, tak adanya mencoba terapi ini.

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami