search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
11 Penyandang Cacat Digembleng Fisik dan Mental
Jumat, 2 November 2007, 19:50 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Sebanyak 11 orang penyandang cacat fisik akan digojlok tantangan fisik dan mental dalam bentuk pelatihan di alam terbuka (outdoor training) selama 2 hari, 7-8 November 2007 di Payangan, Ubud, Gianyar. Mereka terdiri dari 6 pria dan 5 wanita berusia antara 21-30 tahun.

 


Berbagai tantangan yang tergolong luar biasa yang akan dihadapi ke-11 peserta itu misalnyai berjalan meniti tali di ketinggian 6 meter, naik ke ketinggian 6 meter dan melakukan lompatan, dan turun tebing menggunakan tali (abseling) dari ketinggian tebing 20 meter.

Pelatihan ini untuk menempa mental dan fisik para penerima beasiswa. Terutama melatih diri untuk menjadi individu yang mandiri, tangguh, bertanggung jawab dan peduli kepada komunitas sekitar sehingga sumbangsih kemanusiaan ini diharapkan mampu terus bergulir dan berkembang secara alami, ujar Djoko Kusumowidagdo,MBA, pelopor Outdoor Training & Experiental Learning di Indonesia yang juga pendiri dan CEO (Chief Executive Officer) Outward Boound Indonesia (OBI), dalam siaran persnya, Jumat (2/11).


Ke-11 peserta itu adalah penerima beasiswa yang telah lulus nominasi dan seleksi RYLA (Rotary Youth Leadership Award) yang dinilai memiliki potensi sebagai pemimpin di komunitasnya masing-masing. Acara ini terselenggara atas kerjasama dan beasiswa dari Rotary dan Outward Bound Indonesia (OBI).

Menurut Djoko, pelatihan Outward Bound bertema 'Leadership & Motivation Development' di alam terbuka ini bertujuan untuk secara progresif memupuk keyakinan pada diri mereka akan kemampuan dan potensi diri dengan membangun rasa
percaya diri, meningkatkan kemampuan dan keberanian dalam pengambilan keputusan dan bekerja sama dalam tim.


OBI sendiri, kata Djoko, sejak awal 1990an telah proaktif memberikan program pelatihan Outward Bound untuk tujuan kemanusiaan dengan memberikan beasiswa pelatihan kepada penyandang tuna netra, penyandang cacat fisik, anak-anak sekolah yang terlibat tawuran, preman-preman Manggarai, kaum muda Karang Taruna dan masih banyak lagi.
OBI sendiri adalah perintis Outdoor Training dan Experiential Learning di Indonesia dan menjadi anggota dari Outward Bound International yang sekolahnya telah tersebar di 35 negara di dunia.

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami