search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Munculkan Danau yang Kian Melebar
Kamis, 6 Desember 2007, 18:35 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Erna Witoelar mengatakan es yang ada di atas pegunungan Himalaya sudah mencair akibat pengaruh pemanasan global. Tiap tahun berkurang 30 meter sampai 70 meter.



Dari proses pencairan itu kini sudah muncul danau-danau baru yang makin lebar, ujar Erna pada acara Seminar Optimalisasi Peran Ibu Rumah Tangga dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca, di Denpasar, Kamis (6/12).


Selama ini, kata Erna, pegunungan Himalaya telah dianggap sebagai pegunungan es abadi yang tak pernah bisa mencair, sehingga perhatian berbagai pihak yang berkompeten sangat minim.



Terkait hal itu, dia berharap agar dalam konferensi Perubahan Iklim yang tengah berlangsung di Nusa Dua ini lebih berkomitmen kepada upaya-upaya adaptasi. Berbeda dengan Protokol Kyoto yang menekankan pada usaha mitigasi.

Menurut Erna, ketika Protokol Kyoto dicanangkan pada 1997, sesungguhnya saat itu sudah terjadi proses pemanasan global dan perubahan iklim. Hal itu ditunjukkan berbagai bencana skala besar, seperti tsunami.

Menurut Erna, ada sembilan daerah aliran sungai di berbagai negara yang dipengaruhi oleh pencairan es di gunung Himalaya tersebut. Di wilayah itu ada sekitar 1,5 miliar orang yang tergantung dari sungai itu. Di wilayah itu banyak orang miskinnya, dan kemungkinan program MDGs sangat sulit tercapai.

Untuk itu, kata Erna, upaya adaptasi harus dilakukan mulai sekarang, bukan lagi demi anak cucu kita, tapi untuk kita sekarang. Semua orang harus melakukan aksi nyata, misalnya dengan menanam pohon di rumah masing-masing, dan juga di sekolah, dan instansi lainnya.

Pengurus Dharma Wanita se-Indonesia dalam program gerakan nasional sudah berhasil menanam sampai 13 juta pohon secara serenpak dalam satu hari pada 1 Desember lalu.

Di Bali sendiri saatr itu dilakukan penanaman 200 ribu pohon.


Harus dimulai dari disi sendiri, dan kampanyekan kepada orang lain. Menanam pohon saja tidak cukup, tapi harus dipelihara sampai hidup. Sebab selama ini pohon-pohon yang ditanam banyak yang mati karena tidaka dipelihara dengan baik,
ujar Erna. (sss)

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami