Pasar Senggol Tidak Mampu Bersaing
Singaraja
BERITABALI.COM, BULELENG.
Dibalik penggusuran pedagang kaki lima di Taman Kota Lapangan Ngurah Rai, ternyata menyimpan adanya sebuah persaingan antara Pasar Senggol yang dikelola oleh PKK Buleleng yang beranggotakan sejumlah istri pejabat, dengan para pedagang kaki lima yang sejak tahun 2001 telah merintis berjualan di tempat tersebut.
“Sejak dibangunnya pasar senggol kami mulai mendapatkan tekanan untuk segera pindah dari taman kota. Padahal, mereka menyadari bahwa jenis barang dagangan sangat berbeda dengan jenis barang dagangan yang dijual oleh pedagang pasar senggol,†ungkap Koordinator pedagang Taman Kota, Sugiono.
Menurut Sugiono, dari berbagai alasan yang disampaikan Pemerintah dikatakan, para pedagang kaki lima di Taman Kota Ngurah Rai telah menimbulkan kesan kumuh dan membuat semrawut serta menganggu para pengujung.
“Kenyataannya tidak begitu, justru kehadiran kami sangat diperlukan oleh masyarakat dibanding adanya pasar senggol itu. Dan kami menilai disini ada kepentingan sebuah persaingan antara kami dengan pedagang ibu-ibu istri pejabat yang tidak laris berjualan,†papar Sugiono dibenarkan sejumlah pedagang lainnya.
Koordinator Pedagang Taman Kota Singaraja, Sugiono menegaskan, adanya rencana penggusuran para pedagang taman kota akan dicoba disikapi dengan bijaksana. Namun, bila tidak membuahkan hasil para pedagang akan melakukan gebrakan termasuk aksi demo damai ataupun aksi lainnya. (sas)
Reporter: bbn/ctg
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
