Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Beberkan Dampak Sosial Galian C di Karangasem

Amlapura

Senin, 10 Desember 2007, 15:06 WITA Follow
Beritabali.com

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Galian C yang merupakan salah satu aset primadona yang dimiliki Kabupaten Karangasem, belakangan tidak terlepas dari sorotan berbagai pihak dan tudingan miring lantaran berpotensi merusak lingkungan di sekitar lokasi penggalian.



Terhadap berbagai fenomena itu, Tim Teknis dari Fakultas jurusan Antropologi UNUD bekerjasama dengan Bappeda Pemkab Karangasem, Senin (10/12) menyampaikan presentasinya dalam sebuah seminar ‘Executive Summary’ bertemakan Dampak Sosial Dan Kajian Teknis Galian C Di Kabupaten Karangasem di Aula Kantor Inforkom Karangasem.


Tiga Tim pengkaji dari Akademisi yakni Dosen Antropolog, Drs. I Wayan Suena MSi, Dosen Fakultas Pertanian UNUD, I Wayan Rusna.Ms dan Dosen Antropolog, Agung Anom hadir selaku nara sumber menyampaikan hasil penelitian mereka di tiga wilayah yang menjadi sentra penggalian pasir tersebut. Diantaranya, Desa Bhuana Giri, Bebandem, Desa Sebudi Kecamatan Selat dan Desa Tulamben Kecamatan Kubu.



Menurut Suena, kegiatan penambangan di kawasan yang dipakai percontohan tersebut telah dilaksanakan penggalian lebih dari 10 tahun. Tiga indikator dipakai dalam menjelaskan dampak dari aktivitas penggalian itu antara lain, aspek sosial, ekonomi, dan kesehatan.

Dalam summary-nya itu, disebutkan aspek sosial dari adanya penggalian diantaranya menimbulkan dampak konflik, dalam hal ini disebutkan penambangan terkadang menjadi dilematis, yakni satu sisi masyarakat diuntungkan sementara disisi lain masyarakat juga kerap dirugikan.


“Realitas demikian cenderung menimbulkan konflik dalam masyarakat. Konflik itu juga kuat dipengaruhi adanya praktek penambangan yang cenderung melanggar aturan semisal kedalaman lubang galian, tidak melaksanakan reklamasi, penggalian kurang memperhatikan lokasi Pura, pemukiman, jalan dan atau fasilitas-fasilitas umum lainnya,“ beber Suena.

Selain konflik, nara sumber juga mengurai berpeluang menimbulkan keresahan Penduduk,umumnya dirasakan oleh penduduk yang memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan Akibat aktifitas galian dan juga tingkat kebisingan, dan polusi sebagai bagian dari aspek sosial .

Sementara dari aspek ekonomi, diakui kegiatan penambangan memiliki dampak positif, yakni membuka kesempatan kerja, dan menyerap tenaga kerja lokal. Sisi positif lainnya, lembaga-lembaga ditingkat desa dan adat juga merasa mendapat kontribusi dari aktifitas penambangan itu.

Aspek yang tak kalah pentingnya yakni aspek kesehatan, aktifitas galian C disebutkan juga berpeluang menimbulkan penyakit infeksi saluran pernafasan atas(inspa) bagi penduduk yang tinggal dekat lokasi galian, selain juga berdampak terhadap para pekerja di lokasi galian.

Lebih jauh dibeberkan, akibat penggalian memicu hilangnya flora yang sebelumnya telah beradaptasi dengan lingkungan setempat, kondisi demikian dapat merubah kondisi mikro lokasi proyek, terutama suhu dan kelembaban.

Diluar lokasi penambangan, hasil penelitian UNUD juga mendapati dampak negatif yang terjadi diantaranya kerusakan jalan, kemacetan lalu-lintas, kondisi demikian kerap mengganggu jalur pariwisata maupun pelaksanaan upacara adat di sejumlah kawasan di Bali.



Dampak sosial dan kajian teknis Galian C ini disampaikan dihadapan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemkab Karangasem. Sementara pihak Bappeda yang diwakili Drs. Imade Sujana Erawan intinya menyampaikan Dampak sosial dan kajian teknis terhadap Galian C penting untuk diperhatikan sebagai acuan bersama dalam merumuskan kebijakan pembangunan yang berbasis pengendalian lingkungan. (kkk)

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami